Pada 2025, pasar cryptocurrency menghadapi volatilitas luar biasa akibat perubahan kebijakan makroekonomi dan kondisi moneter global. Keputusan Federal Reserve memberikan dampak besar terhadap aset digital, secara fundamental mengubah cara investor institusi mengelola alokasi crypto. Ketika Bitcoin terkoreksi tajam pada 10 Oktober, turun dari hampir $98.000 ke kisaran $70.000-$85.000, NEAR Protocol turut terkena dampak karena investor institusi mengurangi eksposur pada aset beta tinggi, dengan harga NEAR merosot dari $2,88 ke $2,38 hanya dalam 24 jam.
Pergerakan modal institusi menunjukkan sensitivitas tinggi terhadap pengumuman makroekonomi dan kondisi pasar secara umum. Perusahaan besar seperti Invesco melakukan penyesuaian portofolio besar-besaran, dengan kepemilikan turun dari 7.965 BTC di Januari menjadi 4.941 BTC pada April, mencerminkan kehati-hatian investor di tengah ketidakpastian ekonomi. Korelasi antara pasar cryptocurrency dan kebijakan Federal Reserve semakin kuat, seiring aset digital berkembang menjadi instrumen keuangan yang responsif terhadap perubahan kebijakan moneter.
| Periode | Rentang Harga BTC | Sentimen Pasar | Respons Institusi |
|---|---|---|---|
| Januari | ~$98.000 | Optimis | Akumulasi |
| April | $70.000-$85.000 | Hati-hati | Pengurangan |
| Oktober | Di atas $126.000 | Volatil | Risk-off |
Keterhubungan makroekonomi-crypto ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi dan kebijakan bank sentral menjadi penentu utama valuasi aset digital pada 2025.
Keputusan kebijakan Federal Reserve memberikan pengaruh besar pada dinamika pasar Bitcoin, dengan penyesuaian suku bunga seringkali memicu pergerakan harga di atas 10 persen. Data historis 2020-2025 memperlihatkan Bitcoin bereaksi sangat volatil saat Fed melakukan perubahan besar, terutama terkait pemangkasan suku bunga dan penyesuaian quantitative tightening.
Keterkaitan antara aksi Fed dan pergerakan harga Bitcoin terjadi melalui berbagai mekanisme. Ketika Federal Reserve memberi sinyal pemangkasan suku bunga, Bitcoin umumnya reli akibat ekspektasi likuiditas meningkat dan penurunan yield riil. Sebaliknya, pengumuman kenaikan suku bunga atau komunikasi hawkish memicu penurunan tajam. Misalnya, pengumuman Fed mengenai akhir quantitative tightening pada Desember 2025 menimbulkan reaksi pasar yang signifikan.
| Peristiwa Kebijakan Fed | Dampak Harga Bitcoin | Periode |
|---|---|---|
| Sinyal pemangkasan suku bunga | Reli positif (5-15%) | 2020-2025 |
| Pengumuman akhir QT | Kenaikan berbasis likuiditas | Akhir 2025 |
| Komunikasi hawkish | Tekanan penurunan | Beragam 2024-2025 |
Volatilitas meningkat pada pertemuan FOMC dan komunikasi resmi Powell, saat pasar menyesuaikan harga dengan kondisi moneter yang berubah. Bitcoin berfungsi sebagai indikator utama perubahan likuiditas, dengan reaksi nyata setelah pengumuman transisi quantitative easing. Sensitivitas terhadap kebijakan Fed memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset berbasis makro yang kian dipengaruhi ekspektasi moneter institusi dan kondisi likuiditas global.
Penelitian empiris terbaru mengidentifikasi korelasi tinggi antara indeks pasar keuangan tradisional dan harga cryptocurrency, dengan koefisien korelasi mendekati 0,8. Interkoneksi ini semakin kuat sejak 2019 hingga 2025, terutama ketika terjadi tekanan makroekonomi dan gejolak pasar institusi.
Hubungan ini tampak berbeda di berbagai kondisi pasar. Pada masa ekonomi normal, Bitcoin dan indeks ekuitas menunjukkan korelasi sedang, namun hubungan tersebut menguat saat krisis keuangan. Pandemi COVID-19 memperlihatkan dinamika ini, di mana cryptocurrency sempat divergen namun akhirnya mengikuti pergerakan pasar saham, mencerminkan perilaku aset berisiko secara umum.
Adopsi institusi telah mengubah secara fundamental dinamika korelasi. Persetujuan ETF spot Bitcoin oleh SEC menjadi tonggak penting, memungkinkan investor tradisional mengakses cryptocurrency lewat instrumen keuangan konvensional. Pencapaian regulasi ini mempercepat integrasi Bitcoin ke portofolio utama, memperkuat korelasinya dengan ekuitas seperti S&P 500 dan Nasdaq.
| Kondisi Pasar | Rentang Korelasi | Pendorong Utama |
|---|---|---|
| Periode normal | 0,3-0,5 | Basis investor beragam |
| Peristiwa stres | 0,7-0,8 | Sentimen risk-off |
| Pasca persetujuan ETF | 0,65-0,8 | Arus institusi |
Mekanisme transmisi berjalan melalui berbagai jalur. Guncangan makroekonomi yang memengaruhi kebijakan Federal Reserve, ekspektasi inflasi, dan suku bunga berdampak serentak pada saham tradisional dan aset digital. Trader cryptocurrency kini semakin rutin memantau futures ekuitas dan yield obligasi, sehingga pergerakan harga menjadi selaras. Struktur korelasi ini menandakan cryptocurrency kini makin berperan sebagai aset berisiko, bukan lagi instrumen diversifikasi di portofolio modern.
Ya, NEAR coin memiliki prospek cerah. Teknologi inovatif dan ekosistem yang berkembang menempatkannya sebagai aset menjanjikan di ranah Web3 untuk jangka panjang.
NEAR coin adalah token utama dari Near Protocol, yang digunakan untuk transaksi, staking, dan governance di jaringan. Token ini mendukung aplikasi terdesentralisasi dan memperkuat pertumbuhan ekosistem.
Sangat kecil kemungkinan NEAR mencapai $100. Target tersebut membutuhkan lonjakan harga 4.700-5.300% dari level saat ini, yang sangat spekulatif dan tidak didukung oleh proyeksi pasar terkini.
Meskipun NEAR memiliki ekosistem yang berkembang, Solana umumnya memiliki pasar lebih besar dan basis pengguna lebih aktif. Per 2025, Solana lebih banyak dipilih untuk proyek NFT dan transaksi bervolume tinggi.
Bagikan
Konten