
Gambar: https://www.cryptopolitan.com/andrew-tate-crypto-loss-on-hyperliquid
Andrew Tate, yang dikenal luas sebagai pakar keuangan berkarakter tegas, lama mengklaim kemandirian finansial melalui media sosial dan kursus berbayar. Namun, analisis on-chain terbaru membuktikan mantan petinju dunia ini mengalami likuidasi paksa di platform futures perpetual terdesentralisasi HyperLiquid. Taruhan berisiko tinggi yang ia lakukan berakhir dengan kerugian dramatis.
Pemantauan on-chain oleh Arkham Intelligence mencatat Tate telah melakukan setoran sebesar total $727.000 ke HyperLiquid, platform futures perpetual terdesentralisasi, tanpa penarikan sama sekali. Ia juga memperoleh sekitar $75.000 dari hadiah referral melalui tautan promosi, namun seluruh dana tersebut hilang akibat perdagangan dengan leverage tinggi.
Data publik menunjukkan Tate telah melakukan lebih dari 80 transaksi di platform tersebut, secara konsisten menggunakan leverage ekstrem:
Perdagangan berisiko tinggi yang berulang akhirnya menyebabkan likuidasi paksa, sehingga akun Tate benar-benar kosong dan spekulasi berleverage tinggi tersebut berakhir.
Analisis on-chain melaporkan saldo akhir akun Tate hanya tersisa $984, dengan total kerugian mendekati $794.000, termasuk setoran dan hadiah referral. Ia tidak pernah berhasil menarik dana—leverage berlebihan dan spekulasi yang sering menghabiskan seluruh saldo akun.
Kasus Tate menunjukkan bahaya trading spekulatif dengan leverage besar. Ia mengejar profit besar dengan leverage ekstrem. Namun, pergerakan pasar kecil saja sudah cukup memicu likuidasi paksa dan kehilangan modal secara cepat. Episode ini menegaskan pelajaran utama bagi trader. Di pasar futures perpetual, leverage tinggi memunculkan ilusi “cepat kaya” sekaligus memperbesar risiko. Bagi mayoritas trader ritel, penggunaan leverage tinggi tanpa pengelolaan risiko atau strategi keluar yang disiplin sama saja dengan berjudi, bukan investasi rasional.
Komunitas crypto langsung memperbincangkan likuidasi tersebut. Sejumlah analis menyebut Tate sebagai “salah satu trader crypto terburuk”, sementara banyak pengguna mengejek citra gurunya, menyoroti klaim kekayaan publik yang bertolak belakang dengan perilaku on-chain yang ceroboh. Banyak komentar menegaskan kerugian ini seharusnya menjadi peringatan—mengajak pengikut lebih kritis terhadap influencer yang menawarkan kursus finansial.
Likuidasi paksa Andrew Tate di HyperLiquid menjadi pelajaran langsung—ia mempertaruhkan modal dan reputasinya sendiri untuk membuktikan ekstremnya risiko trading crypto berleverage tinggi. Bagi trader ritel, ini merupakan peringatan penting. Trading membutuhkan disiplin, strategi, dan pola pikir rasional. Jika suatu saat ada yang menawarkan leverage sebagai jalan pintas menuju keuntungan instan, kisah Tate bisa menjadi contoh yang paling efektif.





