Untuk memberikan gambaran perubahan perilaku modal dan struktur perdagangan di pasar aset kripto secara menyeluruh, laporan ini menyoroti lima aspek kunci: volatilitas harga Bitcoin dan Ethereum, rasio long-short (LSR), tingkat open interest, funding rate, serta data likuidasi. Kelima indikator ini mencakup dinamika harga, sentimen pasar, hingga kondisi risiko, sehingga menghasilkan analisis komprehensif atas intensitas dan struktur perdagangan saat ini. Berikut ini adalah ulasan perkembangan terbaru tiap indikator sejak 5 Agustus.
Data CoinGecko mencatat, sepanjang periode 5–18 Agustus, pasar kripto bergerak dalam pola konsolidasi di level tinggi. Setelah menyentuh puncak lokal sebelumnya, BTC dan ETH masuk fase sideway, dengan momentum jangka pendek yang melemah namun struktur bullish tetap terjaga.
Secara teknikal, BTC sempat menembus level 124.400 USDT pada 14 Agustus namun terus tertahan di area 119.000 USDT, membentuk batas konsolidasi di level atas. Gambar 1 menunjukkan harga BTC bergerak di kisaran tersebut dan berulang kali gagal breakout. Pelemahan momentum dan volume perdagangan menandakan aksi beli lanjutan masih kurang. Sebaliknya, ETH secara konsisten naik dari 4.300 USDT menuju 4.800 USDT mengikuti tren moving average jangka pendek. Pola pergerakan ETH ini merefleksikan kontinuitas tren dan struktur teknikal yang lebih sehat.【1】【2】【3】
Dari segi fundamental, arus masuk bersih ETF spot ETH pekan lalu mencapai $2,85 miliar—tertinggi sepanjang sejarah—terpusat pada produk BlackRock dan Fidelity, mengindikasikan lonjakan minat institusi pada ETH. ETF BTC relatif stabil namun sebagian produk mengalami arus keluar, menandakan terjadinya divergensi struktural. Secara keseluruhan, arus masuk ETF terus memperkuat pengakuan institusi terhadap aset utama dan mendukung nilai alokasi jangka menengah-panjang.【4】
Dapat disimpulkan, pasar kripto saat ini masih berada di fase konsolidasi level atas untuk jangka pendek. BTC belum mampu menginisiasi breakout, sementara ETH masih mempertahankan struktur teknikal yang solid dengan pelepasan momentum bertahap. Dukungan arus masuk ETF spot yang konsisten menjadikan ETH unggul. Jika volume perdagangan dan volatilitas ikut menguat, ETH sangat potensial memimpin breakout berikutnya. Pelaku pasar sebaiknya fokus memantau arus dana ETF dan pertahanan ETH di atas area kunci 4.000 USDT sebagai penanda awal tren selanjutnya.
Gambar 1: BTC menyentuh tertinggi baru di 124.400 USDT (14 Agustus) namun terus tertahan di kisaran 119.000 USDT. Momentum menurun.
Dari sisi volatilitas, BTC cenderung bergerak stabil, dengan lonjakan hanya di hari-hari tertentu, menandakan arus modal lebih terjaga dan ekspektasi tren relatif tetap. Volatilitas ETH jauh lebih dinamis, sering kali terjadi lonjakan—memberi sinyal pertarungan posisi jangka pendek yang lebih intens serta sentimen pasar yang lebih responsif.
Walaupun tingkat volatilitas total masih moderat, frekuensi lonjakan ETH memperlihatkan kerentanan terhadap pergerakan harga berbasis berita atau likuiditas. Apabila diiringi lonjakan volume, breakout besar dapat terjadi sewaktu-waktu.
Gambar 2: Volatilitas BTC cenderung stabil, ETH lebih sering melonjak—menandakan sensitivitas sentimen trading yang lebih tinggi.
Selama dua minggu terakhir, pola konsolidasi di level tinggi tetap dominan. Kekutan momentum BTC makin redup dan arah harga tidak jelas, sedangkan ETH menunjukkan ketahanan tren dan arus modal yang lebih baik. Dari sisi volatilitas, ETH lebih aktif, ditandai oleh peningkatan minat trading jangka pendek. Jika volume dan arus masuk ETF tetap bertambah, ETH sangat mungkin menjadi pemimpin breakout pasar.
Long/Short Taker Size Ratio (LSR) adalah indikator penting untuk mengukur dominasi volume pembelian versus penjualan agresif. LSR di atas 1 memperlihatkan pasar cenderung bullish karena dorongan beli lebih besar dari dorongan jual.
Data Coinglass menunjukkan, rasio long-short BTC cenderung turun selama dua minggu terakhir. Walau harga bertahan di zona konsolidasi, LSR menembus di bawah 0,90 pada 17 Agustus, menandakan berkurangnya minat membeli di harga tinggi dan modal jangka pendek mulai wait and see atau cenderung bearish. Struktur harga BTC di level tinggi masih solid, namun kekuatan sentimen terus berkurang.【5】
LSR ETH juga mengikuti tren serupa. Meski harga ETH terus naik di atas 4.300 USDT sejak awal Agustus, LSR perlahan turun menuju area 0,90. Hal ini memperlihatkan pelaku pasar semakin konservatif dalam memandang potensi kenaikan, bahkan sebagian trader mulai menguji posisi short demi mengantisipasi resiko koreksi. Terjadi divergensi ketika harga meningkat, tetapi sentimen tidak ikut menguat.
Secara keseluruhan, dengan BTC dan ETH terkonsolidasi di level tinggi, penurunan sinkron LSR mengindikasikan pasar belum yakin terhadap kelanjutan tren naik. Dalam waktu dekat, bila LSR tidak mampu recovery signifikan, peluang kenaikan tambahan akan terbatas. Sebaliknya, kenaikan LSR di atas 1 bisa menjadi trigger utama bullish selanjutnya.
Gambar 3: Harga BTC bergerak di zona tinggi sementara rasio long-short terus turun, menandakan melemahnya minat membeli di level atas.
Gambar 4: LSR ETH menurun seiring BTC, memperlihatkan sentimen pasar tidak sekuat kenaikan harga, modal jangka pendek semakin hati-hati.
Coinglass mencatat, open interest BTC dan ETH tetap bertahan di level tinggi selama dua minggu terakhir, mengindikasikan modal leverage tetap aktif dan persaingan positioning terus berlangsung. Open interest ETH naik tajam sejak awal Agustus sampai ke puncak lokal $65,7 miliar di 12 Agustus, meski sempat terkoreksi namun masih di atas rata-rata sebelumnya. BTC sempat turun lalu kembali pulih ke $84,2 miliar setelah 10 Agustus. Tren BTC mirip ETH, namun pertumbuhannya lebih moderat.【6】
Kenaikan open interest ETH yang lebih agresif dibanding BTC menunjukkan pelaku pasar lebih bullish terhadap ETH, sejalan dengan kenaikan harga spot. Meskipun open interest masih dalam batas sehat, perpaduan harga tinggi dan leverage besar perlu diwaspadai karena berpotensi memicu risiko likuidasi massal saat terjadi volatilitas tajam.
Gambar 5: Open interest BTC dan ETH tetap tinggi, pertumbuhan ETH lebih cepat dengan partisipasi leverage yang aktif.
Dalam dua minggu terakhir, funding rate BTC dan ETH tetap berosilasi di sekitar sumbu nol, menandakan tarik-menarik antara pihak long dan short serta sikap hati-hati trader leverage. Walaupun harga tetap tinggi, funding rate belum bergerak positif secara signifikan—mengindikasikan aksi beli masih didominasi modal spot dan leverage rendah sehingga pasar cenderung stabil.
Pada pertengahan Agustus, funding rate ETH beberapa kali bergerak negatif, menunjukkan kecenderungan bearish sementara yang langsung terkoreksi. Funding rate BTC cenderung lebih stabil, menegaskan statusnya sebagai pilihan utama institusi untuk alokasi modal.【7】【8】
Laju leverage belum sepenuhnya aktif. Bila funding rate berbalik positif dan bertahan naik, serta volume trading ikut meningkat, hal ini menjadi indikasi pasar siap melanjutkan gelombang kenaikan sekunder.
Gambar 6: Funding rate berfluktuasi di sekitar titik nol, pasar tetap hati-hati, dan potensi momentum belum terbuka penuh.
Coinglass melaporkan, walaupun pasar kripto terkonsolidasi di level tinggi selama dua minggu terakhir, volatilitas lokal tetap memicu siklus likuidasi kontrak dan menciptakan pola ketegangan yang seimbang antara posisi long—short.
Pada 14 dan 18 Agustus, nilai likuidasi posisi long melonjak signifikan, masing-masing menembus $800 juta dan $400 juta. Kondisi ini terjadi ketika posisi long leverage dipaksa harus tutup saat harga terkoreksi setelah reli sehingga momentum bullish kian melambat dan kehati-hatian pasar meningkat. Sebaliknya, likuidasi posisi short dominan di 12–13 Agustus saat terjadi rebound harga, memaksa trader short menutup posisi akibat pergerakan mendadak.【9】
Siklus likuidasi saat ini masih moderat dengan pola rotasi, tanpa indikasi reaksi berantai ataupun panic selling. Struktur posisi pasar tetap sehat di tengah konsolidasi. Perputaran likuidasi long dan short membersihkan sentimen jangka pendek dan posisi lemah, sehingga memperkuat momentum untuk tahap tren berikutnya.
Gambar 7: Lonjakan besar likuidasi long pada 14 dan 18 Agustus, memperlihatkan unwinding posisi leverage saat koreksi, menandakan momentum bullish melambat dan pasar makin hati-hati.
Dalam konsolidasi level atas dengan bias bullish yang structural, aktivitas trading pasar kripto tetap tinggi. Namun sentimen modal jangka pendek mulai melunak dengan leverage positioning yang menjadi lebih konservatif, menegaskan coexistensi antara kelanjutan tren dan volatilitas. Berbagai indikator mengonfirmasi, meski BTC dan ETH berada dalam zona teknikal kuat, rasio long-short, funding rate, dan data likuidasi menunjukkan minat mengejar harga melemah, serta momentum bullish melambat dalam jangka pendek. Dalam iklim tarik-menarik antara posisi long dan short dengan sensitivitas sentimen tinggi, investor perlu mengandalkan indikator kuantitatif sistematis untuk mengenali reversal tren maupun perubahan struktur modal.
Bagian berikut membahas moving average sebagai indikator teknikal utama, menyoroti kegunaannya dalam mengidentifikasi reversal tren serta menyaring sinyal entry dan exit selama konsolidasi dan rotasi siklus. Dengan kerangka “Strategi Breakout Moving Average Convergence”, dilakukan backtest performa di berbagai token dan struktur pasar guna mengevaluasi adaptasi, stabilitas, kontrol drawdown, serta amplifikasi return di tengah tren berjalan.
(Disclaimer: Semua prediksi dalam artikel ini berbasis data historis dan tren pasar untuk tujuan edukasi saja, bukan nasihat investasi maupun jaminan kinerja di masa mendatang. Investor harus memahami risiko dan mengambil keputusan investasi secara bijak.)
Strategi “Breakout Moving Average Convergence” adalah pendekatan berbasis momentum yang memanfaatkan analisis tren teknikal. Prosesnya mengamati penyatuan beberapa moving average jangka pendek-menengah (mis. MA-5, MA-10, MA-20) dalam satu rentang waktu untuk mendeteksi momen pasar siap volatil dengan arah pasti. Ketika semua moving average berdekatan secara statistik, pasar cenderung memasuki fase konsolidasi dan menunggu breakout. Jika harga break di atas kluster moving average, itu menandakan sinyal bullish; jika break di bawahnya, jadi sinyal bearish.
Guna meningkatkan efisiensi dan mitigasi risiko, strategi ini mengintegrasikan mekanisme take profit serta stop loss tetap, sehingga entry–exit terjadi tepat waktu ketika tren muncul dan return tetap seimbang dengan manajemen risiko. Strategi ini dirancang untuk menangkap peluang tren jangka menengah-pendek secara disiplin dan dapat dioperasikan pada berbagai aset kripto.
Kondisi Entry
Kondisi Exit
Contoh Implementasi
Gambar 8: Titik entry aktual strategi TRX/USDT (12 Agustus 2025).
Gambar 9: Titik exit TRX/USDT (14 Agustus 2025).
Contoh di atas menunjukkan pemicuan logika entry strategi oleh moving average convergence dan breakout harga, serta take profit dinamis. Interaksi price action dan struktur moving average memungkinkan capture titik awal tren dengan exit otomatis, sehingga profit inti dapat diamankan dan risiko tetap terkendali. Studi kasus ini membuktikan kepraktisan serta disiplin eksekusi strategi di pasar nyata, sekaligus membuka ruang optimasi parameter dan pengembangan lanjutan.
Setup Backtest Parameter
Grid search sistematis dilakukan untuk menemukan kombinasi parameter optimal:
tp_sl_ratio
: 3–14 (step = 1)threshold
: 1–19,9 (step = 0,1)Untuk SUI/USDT, sistem menguji 2.280 kombinasi parameter pada candle 1 jam selama setahun, memilih lima kombinasi return tertinggi. Kriteria penilaian meliputi return tahunan, Sharpe ratio, drawdown maksimum, dan ROMAD (Return Over Maximum Drawdown).
Gambar 10: Tabel perbandingan lima parameter strategi performa terbaik.
Deskripsi Logika Strategi
Saat sistem mendeteksi enam moving average menyatu di bawah 19,9% lalu harga break ke atas batas atas kluster, sinyal beli otomatis aktif. Entry dilakukan di harga berjalan, dengan MA tertinggi jadi acuan take profit dinamis guna optimalisasi return.
Parameter:
percentage_threshold
= 19,9 (batas spread maksimum)tp_sl_ratio
= 14 (rasio take profit dinamis)short_period
= 6, long_period
= 14 (periode moving average)Analisis Hasil
Periode backtest: 1 Agustus 2024–18 Agustus 2025. Set parameter ini menunjukkan performa konsisten lintas token. Di SUI, return kumulatif 285,49%, drawdown maksimum 36,29%, ROMAD 7,25—menandakan pertumbuhan modal kuat dengan kontrol risiko moderat. Untuk XRP, meski drawdown relatif tinggi (48,87%), return tetap impresif (101,86%) dan Sharpe ratio 1,46, sehingga volatilitas tetap terjaga.
Gambar 11: Perbandingan return kumulatif lima parameter terbaik selama satu tahun.
Studi ini membuktikan bahwa strategi trend-following breakout moving average convergence memiliki potensi nyata di pasar aset kripto volatil. Logika entry–exit yang jelas dan risk management robust menjadikan strategi ini tidak hanya unggul dari Buy and Hold, tapi juga mampu menghasilkan pertumbuhan modal signifikan di berbagai token utama.
Bahkan saat tingkat kemenangan rendah, strategi ini memaksimalkan risk-reward asimetris dan disiplin trading sehingga kerugian dapat dibatasi, durasi posisi diperpanjang, dan return terakumulasi dengan risiko terkontrol—membuktikan adaptabilitas di pasar yang tidak pasti. Integrasi sinyal multi-faktor, verifikasi volume, serta optimalisasi parameter dinamis akan memperkuat stabilitas dan fleksibilitas strategi, memungkinkan deployment di berbagai token dan timeframe.
Perlu dicatat, lima parameter terbaik dalam studi ini menghasilkan jumlah trade terbatas selama backtest sehingga robustnes statistik dan generalisasi perlu diuji lebih jauh. Beberapa aset seperti BTC dan SOL mencatat win rate serta return lebih rendah, kemungkinan dipengaruhi karakter volatilitas atau ambang sinyal strategi. Penelitian lanjutan sebaiknya memperluas cakupan sampel—baik memperpanjang horizon backtest, menambah token, maupun variabel timeframe—agar robustnes, reliabilitas, dan kinerja live makin optimal.
Meski ada keterbatasan, hasil backtest menunjukkan lima parameter teratas berhasil menyeimbangkan return dan stabilitas, memantapkan nilai aplikasi strategi ini secara nyata. Dengan mengintegrasikan volume transaksi, volatilitas dan optimasi manajemen modal, strategi dapat makin adaptif di pasar konsolidasi, memberikan return konsisten di berbagai skenario market.
Periode 5–18 Agustus 2025 memperlihatkan pasar kripto tetap terkonsolidasi di level tinggi, di mana aset utama menampilkan setup teknikal yang solid. ETH keluar sebagai bintang, didukung rekor arus masuk ETF spot yang memperkuat dukungan pasar jangka menengah. Namun, indikator utama seperti rasio long-short, funding rate, dan struktur likuidasi mengonfirmasi minat mengejar long menurun, sentimen pasar makin hati-hati, dan outlook jangka pendek cenderung konsolidasi serta redistribusi posisi.
Secara umum, partisipasi leverage belum overheating. Open interest dan funding rate masih tinggi namun stabil sehingga struktur pasar sehat. Siklus likuidasi moderat akibat rotasi long-short membantu reset sentimen pasar dan memperkuat momentum berikut. Bila volume transaksi meningkat, funding rate tetap positif dan momentum selaras, pasar berpotensi breakout dari konsolidasi. Sebaliknya, jika modal tetap ragu dan volatilitas mengecil, aset utama cenderung melanjutkan konsolidasi lemah untuk waktu dekat.
Di tengah situasi tersebut, strategi trend-following berbasis breakout moving average convergence terbukti memiliki potensi kuat di pasar volatil. Kinerja backtest pada SUI dan XRP sangat impresif dengan return kumulatif di atas 100%.
Namun, lima parameter terbaik menghasilkan jumlah trade yang terbatas selama backtest dan robustnes statistik perlu dikaji ulang. Di token seperti BTC dan SOL, performa masih tertahan oleh volatilitas dan terbatasnya sinyal. Secara keseluruhan, strategi menyeimbangkan return, kontrol drawdown, serta efisiensi eksekusi, memberi peluang deployment nyata. Dengan integrasi volume transaksi, volatilitas, multi-timeframe, dan risk management fleksibel, stabilitas serta adaptasi strategi dapat ditingkatkan lebih lanjut.
Referensi:
Gate Research merupakan platform riset blockchain dan aset kripto yang menyediakan konten analisis teknikal mendalam, insight pasar, riset industri, proyeksi tren, serta analisis kebijakan makroekonomi.
Disclaimer
Investasi di aset kripto berisiko tinggi. Pengguna diharapkan melakukan riset mandiri dan memahami dengan baik produk serta instrumen sebelum mengambil keputusan investasi. Gate tidak bertanggung jawab atas kerugian atau dampak yang timbul dari keputusan tersebut.