
Gambar: https://time.com/7332610/8-senators-broke-with-democrats-to-end-government-shutdown/
Pada 10 November 2025, setelah berminggu-minggu kebuntuan, Senat Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan sementara dengan suara 60-40, menandai langkah penting dalam upaya mengaktifkan kembali pemerintahan federal. RUU ini memberikan pendanaan bagi pemerintah hingga 30 Januari 2026 dan mencakup alokasi tahunan penuh untuk sejumlah departemen.
Penutupan pemerintah tahun 2025 dimulai pada 1 Oktober saat Kongres gagal mengesahkan Continuing Resolution atau kebijakan anggaran lain untuk tahun fiskal baru. Dampak luas penutupan ini meliputi keterlambatan gaji pegawai federal, pembatalan penerbangan secara masif, serta gangguan pada program bantuan pangan seperti SNAP.
Beberapa poin penting dari kebijakan pendanaan ini antara lain:
RUU kini berlanjut ke Dewan Perwakilan Rakyat, dan pemungutan suara diperkirakan segera berlangsung. Laporan menyebutkan bahwa voting di DPR dapat dimulai sekitar pukul 16.00 (UTC) pada hari Rabu. Ketua DPR Mike Johnson telah meminta anggota untuk kembali ke Washington demi memastikan kelancaran proses pemungutan suara.
Namun, masih ada penolakan—terutama dari Demokrat—yang menilai RUU ini tidak memuat perlindungan jaring pengaman sosial penting. Jika DPR gagal memperoleh cukup suara, pembukaan kembali pemerintah bisa kembali tertunda.
Singkatnya, persetujuan paket pendanaan pemerintah oleh Senat merupakan kemajuan besar, namun keputusan akhir tetap ada pada DPR. Jika disahkan dan ditandatangani, operasi pemerintah akan berjalan kembali; jika gagal, turbulensi politik dan ekonomi dapat berlanjut. Kami akan terus memantau perkembangan sampai pemungutan suara berlangsung.





