Sumber gambar: https://tether.to/en/
Tether mengembangkan USDT untuk menjaga nilai 1 USDT = 1 USD, sehingga menghadirkan tolok ukur stabilitas yang tepercaya bagi pasar mata uang kripto. USDT, atau Tether USD, merupakan koin stabil yang dipatok pada dolar Amerika Serikat. Tidak seperti aset digital yang sangat fluktuatif seperti Bitcoin dan Ethereum, USDT menawarkan harga yang relatif tetap dan telah menjadi instrumen utama untuk perdagangan serta pembayaran.
Pada tahun 2014, Tether meluncurkan USDT sebagai jembatan antara mata uang fiat dan mata uang kripto. Seiring meningkatnya minat pasar, USDT terus berekspansi ke berbagai jaringan blockchain seperti Ethereum (ERC-20), TRON (TRC-20), dan Binance Chain (BEP-20). Saat ini, USDT menjadi salah satu koin stabil paling banyak beredar di dunia dan secara konsisten mencatat volume transaksi terbesar di industri mata uang kripto.
Cadangan dolar AS menjadi sumber nilai USDT. Secara teoritis, setiap USDT yang beredar didukung oleh satu dolar AS. Tether secara berkala mengungkapkan detail cadangan aset untuk menjaga kepercayaan pasar. Meski transparansi cadangan ini kerap dipertanyakan, USDT tetap menjadi koin stabil dengan tingkat likuiditas tertinggi saat ini.
USDT berperan penting sebagai penyimpan nilai yang tetap dan alat tukar bagi para pelaku pasar. Saat terjadi volatilitas tinggi, investor banyak mengalihkan aset ke USDT untuk memitigasi risiko. USDT juga mendorong transaksi lintas negara, DeFi, serta pengelolaan likuiditas di exchange terpusat.
USDT menawarkan keunggulan utama berupa harga yang tetap dan likuiditas tinggi, didukung oleh hampir seluruh exchange dan dompet utama. Namun, pengguna perlu mewaspadai sejumlah risiko, seperti ketidakpastian regulasi, isu transparansi cadangan, dan potensi gangguan pasar. Analisis risiko secara cermat sangat disarankan sebelum menggunakan USDT.
USDT menempati posisi sentral sebagai koin stabil utama di ekosistem mata uang kripto. Nilainya yang tetap dan tingkat adopsi yang luas menjadikannya informasi dasar bagi pengguna baru. Namun, memahami risikonya tetap penting agar aset digital dapat digunakan dan dikelola dengan aman.