Dalam edisi ke-36 "Bill It Up", pembawa acara Bill Qian melakukan percakapan kedalaman dengan tokoh perintis di bidang Web3, Suji Yan, dengan tema "Dunia Baru Revolusi Baru, Kismet di Cyberspace". Suji Yan, sebagai pendiri Mask Network, dikenal karena pengaruhnya yang mendalam dalam desentralisasi, perlindungan privasi, dan kedaulatan digital. Edisi kali ini membahas secara komprehensif bagaimana Web3 membentuk kembali masa depan sosial dan media, serta bagaimana menemukan keseimbangan antara bisnis dan idealisme, mulai dari pengalaman pribadi Suji, ideologi gerakan Cypherpunk, hingga visi kewirausahaan Mask Network. Berikut adalah ringkasan inti konten edisi ini dari sudut pandang media.
Dari aktivis sosial menjadi penceramah Web3: Identitas dan keyakinan Suji Yan
Suji Yan menyebut dirinya "imigran Cypherpunk", identitas ini tidak hanya mencerminkan ketekunannya pada desentralisasi dan kedaulatan digital, tetapi juga memuat jejak sejarah dari hippie kripto hingga Satoshi Nakamoto, Assange, Snowden, dan gerakan Cypherpunk. Di tahun-tahun awalnya sebagai jurnalis bebas, ia melaporkan secara mendalam tentang insiden pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, dan pada tahun 2016 ia pertama kali menggunakan Bitcoin untuk menyelesaikan transaksi, merasakan potensi revolusi dari mata uang kripto. Dari aktivitas sosial hingga kewirausahaan blockchain, Suji selalu memegang teguh keyakinan bahwa "siber ruang adalah tanah revolusi", berkomitmen untuk memberikan individu kebebasan dan kedaulatan yang lebih besar melalui teknologi.
Cypherpunk dan Deklarasi Independensi Cyberpunk
Dalam acara tersebut, Suji melacak asal-usul gerakan Cypherpunk, dengan menekankan "Deklarasi Cypherpunk" dan "Deklarasi Kemerdekaan Cyberspace". Kedua deklarasi ini masing-masing menekankan peran revolusioner alat kriptografi serta independensi cyberspace, mendorong untuk melepaskan diri dari kendali pemerintah tradisional dan membangun dunia digital baru yang berbasis pada kedaulatan individu. Suji membandingkan cyberspace dengan "dataran baru", berpendapat bahwa itu bukan hanya kumpulan teknologi, tetapi juga tanah subur yang melahirkan revolusi, kriptografi adalah "senjata", Bitcoin adalah "kantong uang", sementara cyberspace adalah "tanah subur revolusi".
Mask Network: Desentralisasi sosial "Departemen Persatuan"
Mask Network yang didirikan oleh Suji diposisikan sebagai jembatan yang menghubungkan Web2 dan Web3, bisa disebut sebagai "departemen persatuan" dalam media dan sosial yang terdesentralisasi. Dengan mengintegrasikan sumber daya sosial dan media, Mask Network tidak hanya mendorong perkembangan sosial Web3 dan SocialFi, tetapi juga membangun ekosistem besar melalui investasi dan akuisisi. Suji mengungkapkan bahwa Mask Network telah mengakuisisi hampir semua aset sosial dan media yang bernilai di pasar, dan meluncurkan aplikasi baru Firefly, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman sosial Web3 yang mulus bagi pengguna. Ia menggunakan strategi "desa mengepung kota", fokus pada kelompok marginal seperti digital nomad, secara bertahap memecahkan monopoli platform Web2.
Keseimbangan antara bisnis dan idealisme
Suji mengungkapkan bahwa ada kontradiksi antara mengejar ideal "revolusi siber" dan komersialisasi. Mask Network telah mencapai kesuksesan secara komersial dengan berinvestasi di lebih dari seratus proyek, melakukan akuisisi, dan menginkubasi proyek baru (seperti Firefly), sambil tetap berpegang pada prinsip desentralisasi. Ia mengambil pertumbuhan Perusahaan Hindia Timur dan Tencent sebagai contoh, menekankan bahwa Mask Network ingin menjadi "SoftBank" atau "Tencent" di ruang siber, mendorong perkembangan keseluruhan Web3 melalui pembangunan ekosistem dan operasi modal.
Potensi revolusi sosial Web3
Suji berpendapat bahwa perbedaan mendasar antara platform sosial Web3 dan Web2 terletak pada potensi pertumbuhannya yang eksponensial. Ia memberikan contoh Truth Social milik Trump dan Telegram untuk menunjukkan bahwa media sosial dapat mengalami perubahan besar dalam waktu singkat, mirip dengan "revolusi semalam" Paris Commune. Ia menekankan bahwa platform sosial Web2 secara bertahap menjadi alat hiburan dan gosip karena kurangnya "memori revolusi" yang mendalam, sementara sosial Web3 memiliki kesempatan untuk merombak kedaulatan pengguna dan kepemilikan data melalui teknologi desentralisasi.
Saran untuk pemuda: Jangan takut gagal, tinggalkan jejak sejarah.
Di akhir acara, Suji memberikan saran kepada generasi muda: jangan biarkan daerah, latar belakang, atau pendidikan membatasi imajinasi, berani mencoba, bahkan jika gagal, itu akan meninggalkan gema dalam sejarah. Ia mengambil contoh pelopor revolusi Tiongkok, Sun Jiarun dan Sun Yat-sen, menekankan pentingnya mempertahankan keyakinan dan menjaga kelangsungan hidup, percaya bahwa revolusi pada akhirnya akan datang.
Ringkasan
Edisi kali ini dari "Bill It Up" melalui sudut pandang Suji Yan, mengungkap bagaimana Web3 dengan fokus pada desentralisasi, perlindungan privasi, dan kedaulatan digital, menantang monopoli Web2, membuka "revolusi baru" di ruang siber. Pengalaman Suji dan praktik Mask Network menunjukkan kemungkinan tanpa batas dari penggabungan teknologi dan idealisme, memberi arah untuk masa depan sosial Web3. Dialog ini bukan hanya benturan pemikiran, tetapi juga inspirasi mendalam untuk visi dunia digital baru.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
"Bill It Up" Edisi 36: Dunia Baru Revolusi Baru, Kismet Setiap Hari di Cyber - Wawancara Suji Yan
Dalam edisi ke-36 "Bill It Up", pembawa acara Bill Qian melakukan percakapan kedalaman dengan tokoh perintis di bidang Web3, Suji Yan, dengan tema "Dunia Baru Revolusi Baru, Kismet di Cyberspace". Suji Yan, sebagai pendiri Mask Network, dikenal karena pengaruhnya yang mendalam dalam desentralisasi, perlindungan privasi, dan kedaulatan digital. Edisi kali ini membahas secara komprehensif bagaimana Web3 membentuk kembali masa depan sosial dan media, serta bagaimana menemukan keseimbangan antara bisnis dan idealisme, mulai dari pengalaman pribadi Suji, ideologi gerakan Cypherpunk, hingga visi kewirausahaan Mask Network. Berikut adalah ringkasan inti konten edisi ini dari sudut pandang media.
Dari aktivis sosial menjadi penceramah Web3: Identitas dan keyakinan Suji Yan
Suji Yan menyebut dirinya "imigran Cypherpunk", identitas ini tidak hanya mencerminkan ketekunannya pada desentralisasi dan kedaulatan digital, tetapi juga memuat jejak sejarah dari hippie kripto hingga Satoshi Nakamoto, Assange, Snowden, dan gerakan Cypherpunk. Di tahun-tahun awalnya sebagai jurnalis bebas, ia melaporkan secara mendalam tentang insiden pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima, dan pada tahun 2016 ia pertama kali menggunakan Bitcoin untuk menyelesaikan transaksi, merasakan potensi revolusi dari mata uang kripto. Dari aktivitas sosial hingga kewirausahaan blockchain, Suji selalu memegang teguh keyakinan bahwa "siber ruang adalah tanah revolusi", berkomitmen untuk memberikan individu kebebasan dan kedaulatan yang lebih besar melalui teknologi.
Cypherpunk dan Deklarasi Independensi Cyberpunk
Dalam acara tersebut, Suji melacak asal-usul gerakan Cypherpunk, dengan menekankan "Deklarasi Cypherpunk" dan "Deklarasi Kemerdekaan Cyberspace". Kedua deklarasi ini masing-masing menekankan peran revolusioner alat kriptografi serta independensi cyberspace, mendorong untuk melepaskan diri dari kendali pemerintah tradisional dan membangun dunia digital baru yang berbasis pada kedaulatan individu. Suji membandingkan cyberspace dengan "dataran baru", berpendapat bahwa itu bukan hanya kumpulan teknologi, tetapi juga tanah subur yang melahirkan revolusi, kriptografi adalah "senjata", Bitcoin adalah "kantong uang", sementara cyberspace adalah "tanah subur revolusi".
Mask Network: Desentralisasi sosial "Departemen Persatuan"
Mask Network yang didirikan oleh Suji diposisikan sebagai jembatan yang menghubungkan Web2 dan Web3, bisa disebut sebagai "departemen persatuan" dalam media dan sosial yang terdesentralisasi. Dengan mengintegrasikan sumber daya sosial dan media, Mask Network tidak hanya mendorong perkembangan sosial Web3 dan SocialFi, tetapi juga membangun ekosistem besar melalui investasi dan akuisisi. Suji mengungkapkan bahwa Mask Network telah mengakuisisi hampir semua aset sosial dan media yang bernilai di pasar, dan meluncurkan aplikasi baru Firefly, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman sosial Web3 yang mulus bagi pengguna. Ia menggunakan strategi "desa mengepung kota", fokus pada kelompok marginal seperti digital nomad, secara bertahap memecahkan monopoli platform Web2.
Keseimbangan antara bisnis dan idealisme
Suji mengungkapkan bahwa ada kontradiksi antara mengejar ideal "revolusi siber" dan komersialisasi. Mask Network telah mencapai kesuksesan secara komersial dengan berinvestasi di lebih dari seratus proyek, melakukan akuisisi, dan menginkubasi proyek baru (seperti Firefly), sambil tetap berpegang pada prinsip desentralisasi. Ia mengambil pertumbuhan Perusahaan Hindia Timur dan Tencent sebagai contoh, menekankan bahwa Mask Network ingin menjadi "SoftBank" atau "Tencent" di ruang siber, mendorong perkembangan keseluruhan Web3 melalui pembangunan ekosistem dan operasi modal.
Potensi revolusi sosial Web3
Suji berpendapat bahwa perbedaan mendasar antara platform sosial Web3 dan Web2 terletak pada potensi pertumbuhannya yang eksponensial. Ia memberikan contoh Truth Social milik Trump dan Telegram untuk menunjukkan bahwa media sosial dapat mengalami perubahan besar dalam waktu singkat, mirip dengan "revolusi semalam" Paris Commune. Ia menekankan bahwa platform sosial Web2 secara bertahap menjadi alat hiburan dan gosip karena kurangnya "memori revolusi" yang mendalam, sementara sosial Web3 memiliki kesempatan untuk merombak kedaulatan pengguna dan kepemilikan data melalui teknologi desentralisasi.
Saran untuk pemuda: Jangan takut gagal, tinggalkan jejak sejarah.
Di akhir acara, Suji memberikan saran kepada generasi muda: jangan biarkan daerah, latar belakang, atau pendidikan membatasi imajinasi, berani mencoba, bahkan jika gagal, itu akan meninggalkan gema dalam sejarah. Ia mengambil contoh pelopor revolusi Tiongkok, Sun Jiarun dan Sun Yat-sen, menekankan pentingnya mempertahankan keyakinan dan menjaga kelangsungan hidup, percaya bahwa revolusi pada akhirnya akan datang.
Ringkasan
Edisi kali ini dari "Bill It Up" melalui sudut pandang Suji Yan, mengungkap bagaimana Web3 dengan fokus pada desentralisasi, perlindungan privasi, dan kedaulatan digital, menantang monopoli Web2, membuka "revolusi baru" di ruang siber. Pengalaman Suji dan praktik Mask Network menunjukkan kemungkinan tanpa batas dari penggabungan teknologi dan idealisme, memberi arah untuk masa depan sosial Web3. Dialog ini bukan hanya benturan pemikiran, tetapi juga inspirasi mendalam untuk visi dunia digital baru.