Harga Ethereum (ETH), aset cryptocurrency terbesar kedua, kembali menunjukkan kekuatan bullish yang luar biasa, melampaui ambang $4.500 dan kini hanya 9% dari all-time high sebelumnya (ATH). Di tengah rally ini, analis teknis terkemuka, menggunakan teori Elliott Wave, memproyeksikan target harga fantastis dalam kisaran $9.000 hingga $18.000 (sekitar Rp149,6 Juta hingga Rp299,2 Juta pada kurs Rp16.623 per USD). Prediksi ambisius ini didasarkan pada keyakinan bahwa ETH memasuki gelombang dorongan terakhir dalam siklus pasar bullishnya.

Menganalisis Gelombang Dorong Akhir Berdasarkan Teori Gelombang Elliott

Teori Gelombang Elliott adalah metode analisis teknis yang melihat pergerakan harga pasar dalam bentuk siklus gelombang, di mana tren bullish biasanya terdiri dari lima gelombang dorongan diikuti oleh tiga gelombang koreksi. Beberapa analis teknis senior percaya bahwa Ethereum telah menyelesaikan gelombang koreksi utamanya dan sekarang bersiap untuk memulai Gelombang V atau gelombang dorongan terakhir. Analisis ini menunjukkan bahwa lonjakan harga ETH saat ini sedang membentuk sub-gelombang C dari gelombang V. Sub-gelombang A telah berhasil menembus resistensi penting di sekitar $3,650, dan setelah koreksi singkat di sub-gelombang B, pasar sekarang siap untuk dorongan terakhir di sub-gelombang C. Penembusan di atas ATH sebelumnya dekat $5,000 dianggap sangat penting karena akan menghapus resistensi psikologis utama dan memvalidasi dimulainya gelombang dorongan terakhir ini.

Target Fantastis: Rp299 Juta Berdasarkan Ekstensi Fibonacci

Target harga yang diproyeksikan sebesar $18,000 ( sekitar $299,2 Juta ) didasarkan pada perhitungan ekstensi Fibonacci yang diterapkan pada struktur Gelombang Elliott ETH. Target ambisius ini menempatkan Ethereum pada jalur untuk melipatgandakan nilai ATH sebelumnya beberapa kali lipat. Para analis menekankan bahwa target ini bukanlah jaminan, tetapi merupakan hasil proyeksi matematis berdasarkan perilaku gelombang historis.

Selain target ekstrem tersebut, analis lain menetapkan target jangka pendek yang lebih konservatif dalam kisaran $7,000 hingga $8,000 untuk siklus ini. Namun, konsensus utama adalah bahwa kemampuan Ethereum untuk melewati angka $5,000 adalah faktor penentu kunci. Jika ETH berhasil mempertahankan momentum bullish ini, proyeksi $15,000 pada tahun 2030 dari beberapa perusahaan investasi dapat tercapai, didukung oleh kemajuan teknis dan adopsi jaringan.

Fundamental yang Mendukung Kenaikan Jangka Panjang Ethereum

Meskipun analisis Elliott Wave didasarkan pada faktor teknis, kenaikan fantastis Ethereum juga didukung oleh fundamental yang kuat. Ethereum terus menjadi platform utama untuk Keuangan Terdesentralisasi (DeFi), Token Non-Fungible (NFTs), dan sebagian besar aktivitas cryptocurrency di dunia. Peningkatan jaringan yang sedang berlangsung, seperti Dencun dan Pectra yang akan datang, bertujuan untuk mengurangi biaya transaksi (gas fees) dan meningkatkan skalabilitas, memperkuat posisi dominan ETH.

Selain itu, skenario likuiditas global yang semakin longgar, seperti yang diprediksi oleh tokoh-tokoh seperti Arthur Hayes, juga akan mendorong modal masuk ke ETH. Karena Ethereum adalah dasar bagi stablecoin dan banyak aplikasi keuangan, Ethereum mendapatkan manfaat langsung dari perluasan likuiditas dalam ekosistem kripto.

Kombinasi analisis teknikal yang sangat bullish dan fundamental jaringan yang semakin matang membuat prospek Ethereum untuk mencapai target harga yang tinggi menjadi semakin realistis.