Wakil Ketua Dewan Federal Reserve Amerika Serikat, Jefferson, baru-baru ini memberikan pidato yang menjelaskan situasi kompleks yang dihadapi ekonomi Amerika saat ini. Ia menunjukkan bahwa The Federal Reserve (FED) saat ini menghadapi dua tantangan utama: pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda kelemahan, sementara tingkat inflasi masih lebih tinggi dari target yang diharapkan.
Jefferson menekankan, meskipun prospek ekonomi masih menghadapi ketidakpastian yang tinggi, ia memperkirakan bahwa ketidakpastian ini akan secara bertahap mereda seiring dengan pelaksanaan kebijakan pemerintah. Ia menyatakan: 'Dengan penerapan penyesuaian kebijakan, kita akan memiliki lebih banyak waktu untuk mengevaluasi dampak nyata terhadap ekonomi. Saya memperkirakan bahwa ketidakpastian seputar arah keseluruhan ekonomi AS akan secara bertahap berkurang.'
Mengenai arah kebijakan moneter di masa depan, Jefferson menyatakan bahwa ia akan terus memantau data ekonomi terbaru, perubahan prospek, serta berbagai faktor risiko untuk menentukan posisi kebijakan yang tepat. Ia juga menekankan bahwa dalam mengambil keputusan, ia akan mempertimbangkan dengan baik kebijakan pemerintah dan potensi dampaknya terhadap ekonomi.
Pernyataan Jefferson mencerminkan sikap hati-hati The Federal Reserve (FED) dalam situasi ekonomi saat ini. Menghadapi tantangan ganda dari kemungkinan melemahnya pasar kerja dan tekanan inflasi yang berkelanjutan, The Federal Reserve (FED) perlu mencari titik keseimbangan antara mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi. Pernyataan ini juga mengisyaratkan bahwa kebijakan moneter AS di masa depan mungkin akan disesuaikan secara fleksibel berdasarkan perubahan data ekonomi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
TideReceder
· 10-03 19:49
lagi-lagi kata-kata resmi jebakan
Lihat AsliBalas0
SelfStaking
· 10-03 19:48
Apa yang harus dilakukan jika terjadi longsor?
Lihat AsliBalas0
GasFeeCrier
· 10-03 19:46
Sekali lagi teriak air tetapi tidak bisa datang
Lihat AsliBalas0
StableNomad
· 10-03 19:44
bukan lagu lama yang kita dengar di bulan mei... secara statistik, tarian ini terlihat sangat familiar
Wakil Ketua Dewan Federal Reserve Amerika Serikat, Jefferson, baru-baru ini memberikan pidato yang menjelaskan situasi kompleks yang dihadapi ekonomi Amerika saat ini. Ia menunjukkan bahwa The Federal Reserve (FED) saat ini menghadapi dua tantangan utama: pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda kelemahan, sementara tingkat inflasi masih lebih tinggi dari target yang diharapkan.
Jefferson menekankan, meskipun prospek ekonomi masih menghadapi ketidakpastian yang tinggi, ia memperkirakan bahwa ketidakpastian ini akan secara bertahap mereda seiring dengan pelaksanaan kebijakan pemerintah. Ia menyatakan: 'Dengan penerapan penyesuaian kebijakan, kita akan memiliki lebih banyak waktu untuk mengevaluasi dampak nyata terhadap ekonomi. Saya memperkirakan bahwa ketidakpastian seputar arah keseluruhan ekonomi AS akan secara bertahap berkurang.'
Mengenai arah kebijakan moneter di masa depan, Jefferson menyatakan bahwa ia akan terus memantau data ekonomi terbaru, perubahan prospek, serta berbagai faktor risiko untuk menentukan posisi kebijakan yang tepat. Ia juga menekankan bahwa dalam mengambil keputusan, ia akan mempertimbangkan dengan baik kebijakan pemerintah dan potensi dampaknya terhadap ekonomi.
Pernyataan Jefferson mencerminkan sikap hati-hati The Federal Reserve (FED) dalam situasi ekonomi saat ini. Menghadapi tantangan ganda dari kemungkinan melemahnya pasar kerja dan tekanan inflasi yang berkelanjutan, The Federal Reserve (FED) perlu mencari titik keseimbangan antara mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi. Pernyataan ini juga mengisyaratkan bahwa kebijakan moneter AS di masa depan mungkin akan disesuaikan secara fleksibel berdasarkan perubahan data ekonomi.