Baru-baru ini, pemerintah Amerika Serikat terjebak dalam krisis keuangan yang parah. Pada 3 Oktober, Senat AS melakukan pemungutan suara mengenai undang-undang anggaran sementara, namun hasilnya tidak optimis. RUU yang diajukan oleh Partai Demokrat ditolak dengan hasil 46 suara mendukung dan 52 suara menolak, tidak berhasil disahkan. Segera setelah itu, proposal alternatif yang diajukan oleh Partai Republik juga tidak mendapatkan cukup dukungan suara.
Serangkaian peristiwa ini menyebabkan pemerintah federal Amerika Serikat memasuki status "shutdown" mulai 1 Oktober, ini adalah kali pertama dalam tujuh tahun terakhir situasi seperti ini terjadi. Shutdown pemerintah berarti banyak lembaga federal tidak dapat beroperasi dengan normal, dan banyak layanan publik mungkin terpengaruh.
Saat ini, perbedaan antara kedua partai mengenai masalah anggaran masih sangat besar, dan kemungkinan mencapai konsensus dalam waktu dekat tampaknya rendah. Kebuntuan politik ini tidak hanya mempengaruhi operasi sehari-hari pemerintah, tetapi juga memicu keraguan publik terhadap efisiensi sistem politik Amerika Serikat.
Para analis menyatakan bahwa pem shutdown pemerintah yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada ekonomi AS, sekaligus mungkin melemahkan citra dan pengaruh AS di panggung internasional. Oleh karena itu, bagaimana cara segera memecahkan kebuntuan dan mengembalikan pemerintah ke operasi normal menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh politik AS saat ini.
Seiring dengan perkembangan situasi yang berkelanjutan, pihak luar umumnya berharap kedua partai dapat mengesampingkan perbedaan, mengutamakan kepentingan negara, dan segera mencapai kompromi mengenai masalah anggaran. Namun, dalam konteks polaritas politik saat ini, proses ini tampaknya tidak akan berjalan mulus. Permainan politik dalam beberapa hari atau bahkan minggu ke depan akan berhubungan langsung dengan proses penyelesaian krisis penutupan pemerintah Amerika Serikat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PessimisticOracle
· 20jam yang lalu
Amerika Serikat lagi mengirim lagi
Lihat AsliBalas0
tokenomics_truther
· 20jam yang lalu
Terlalu lucu, berhenti lagi.
Lihat AsliBalas0
GlueGuy
· 21jam yang lalu
Kocak, masih terhenti ya
Lihat AsliBalas0
DAOTruant
· 21jam yang lalu
Ini sudah datang!
Lihat AsliBalas0
OnchainDetective
· 21jam yang lalu
Begitu saja terus berlanjut~
Lihat AsliBalas0
MoneyBurnerSociety
· 21jam yang lalu
Pemerintah AS sangat akrab dengan tutup semua posisi di Bear Market ini.
Baru-baru ini, pemerintah Amerika Serikat terjebak dalam krisis keuangan yang parah. Pada 3 Oktober, Senat AS melakukan pemungutan suara mengenai undang-undang anggaran sementara, namun hasilnya tidak optimis. RUU yang diajukan oleh Partai Demokrat ditolak dengan hasil 46 suara mendukung dan 52 suara menolak, tidak berhasil disahkan. Segera setelah itu, proposal alternatif yang diajukan oleh Partai Republik juga tidak mendapatkan cukup dukungan suara.
Serangkaian peristiwa ini menyebabkan pemerintah federal Amerika Serikat memasuki status "shutdown" mulai 1 Oktober, ini adalah kali pertama dalam tujuh tahun terakhir situasi seperti ini terjadi. Shutdown pemerintah berarti banyak lembaga federal tidak dapat beroperasi dengan normal, dan banyak layanan publik mungkin terpengaruh.
Saat ini, perbedaan antara kedua partai mengenai masalah anggaran masih sangat besar, dan kemungkinan mencapai konsensus dalam waktu dekat tampaknya rendah. Kebuntuan politik ini tidak hanya mempengaruhi operasi sehari-hari pemerintah, tetapi juga memicu keraguan publik terhadap efisiensi sistem politik Amerika Serikat.
Para analis menyatakan bahwa pem shutdown pemerintah yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada ekonomi AS, sekaligus mungkin melemahkan citra dan pengaruh AS di panggung internasional. Oleh karena itu, bagaimana cara segera memecahkan kebuntuan dan mengembalikan pemerintah ke operasi normal menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh politik AS saat ini.
Seiring dengan perkembangan situasi yang berkelanjutan, pihak luar umumnya berharap kedua partai dapat mengesampingkan perbedaan, mengutamakan kepentingan negara, dan segera mencapai kompromi mengenai masalah anggaran. Namun, dalam konteks polaritas politik saat ini, proses ini tampaknya tidak akan berjalan mulus. Permainan politik dalam beberapa hari atau bahkan minggu ke depan akan berhubungan langsung dengan proses penyelesaian krisis penutupan pemerintah Amerika Serikat.