**Jakarta -- ** Arthur Hayes, pendiri dan mantan CEO sebuah bursa kripto, telah membuat prediksi kontroversial lainnya mengenai masa depan Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Dalam posting blog terbarunya yang berjudul "Hari Bastille", miliarder kripto tersebut menyoroti potensi krisis di kawasan Eurozone, terutama di Prancis, yang ia percaya dapat mendorong harga cryptocurrency ke tingkat yang lebih tinggi.
1. Prancis dan Ancaman Utang yang Mengintai
Dalam analisisnya, Hayes menyoroti bahwa Prancis, ekonomi terbesar kedua di zona euro, sekarang memiliki beban utang tertinggi. Menurutnya, untuk mencegah runtuhnya euro, Bank Sentral Eropa (ECB) pasti harus mencetak sejumlah besar uang.
Hayes menegaskan, "ECB akan berani mencetak uang untuk mencegah hilangnya raison d'être-nya," sambil menyebutkan bahwa Prancis sudah dalam situasi yang berbahaya. Dia berargumen bahwa pada akhirnya mencetak triliunan euro hanya akan mempercepat pelemahan mata uang euro terhadap Bitcoin. Pengamat pasar menyatakan bahwa kondisi seperti itu biasanya membuat investor mencari aset alternatif, termasuk cryptocurrency, sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
2. Bitcoin (BTC) Manfaat dari Pencetakan Uang
Harga Bitcoin (BTC) saat ini diperdagangkan sekitar $120,515 (Rp2,003,239,265) per koin, naik 7% dalam seminggu terakhir menurut data dari situs pelacakan harga kripto. Hayes berpendapat bahwa pencetakan uang di berbagai negara—baik euro, dolar AS, yuan, atau yen—akan menjadi katalis untuk BTC.
"Euro yang dicetak akan digabungkan dengan dolar, yuan, dan yen yang dicetak, semuanya akan mendorong harga Bitcoin lebih tinggi," tulis Hayes di blognya. Ini sejalan dengan pandangan sebelumnya dari Hayes bahwa kebijakan moneter longgar Amerika Serikat akan membuat BTC melambung ke $1 juta (IDR 16,62 miliar) pada tahun 2028.
Dengan statusnya sebagai aset terbesar di pasar kripto, Bitcoin sering dianggap sebagai "tempat berlindung yang aman" di saat kerusuhan ekonomi global. Hal ini kembali terlihat setelah penutupan pemerintah AS baru-baru ini mendorong investor ke BTC.
3. Ethereum (ETH) Diprediksi Menyentuh IDR166 Juta pada 2025
Selain Bitcoin, Hayes juga memberikan prediksi spesifik untuk Ethereum (ETH). Dia memperkirakan ETH akan mencapai $10,000 (IDR166,230,000) pada akhir 2025. Saat ini, Ethereum diperdagangkan pada $4,492 (IDR 74,689,116), dengan peningkatan hampir 10% dalam seminggu terakhir.
Kenaikan ini dikatakan dipicu oleh sentimen pasar yang positif terhadap potensi adopsi Ethereum di berbagai sektor, termasuk keuangan terdesentralisasi (DEFI) dan aplikasi berbasis blockchain. Analis pasar berpikir prediksi Hayes cukup sejalan dengan tren meningkatnya minat investor institusi terhadap ETH.
Kesimpulan
Prediksi Arthur Hayes mengkonfirmasi hubungan erat antara kebijakan moneter global dan nilai cryptocurrency. Menurutnya, krisis utang Prancis dan langkah ECB untuk mencetak sejumlah besar uang akan menjadi faktor pendorong yang kuat bagi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Jika proyeksi Hayes terbukti benar, pasar crypto dapat memasuki fase baru di mana aset digital semakin dilihat sebagai lindung nilai terhadap kelemahan mata uang fiat.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
3 Prediksi Arthur Hayes tentang Krisis Eropa dan Dampaknya terhadap Kripto
**Jakarta -- ** Arthur Hayes, pendiri dan mantan CEO sebuah bursa kripto, telah membuat prediksi kontroversial lainnya mengenai masa depan Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Dalam posting blog terbarunya yang berjudul "Hari Bastille", miliarder kripto tersebut menyoroti potensi krisis di kawasan Eurozone, terutama di Prancis, yang ia percaya dapat mendorong harga cryptocurrency ke tingkat yang lebih tinggi.
1. Prancis dan Ancaman Utang yang Mengintai
Dalam analisisnya, Hayes menyoroti bahwa Prancis, ekonomi terbesar kedua di zona euro, sekarang memiliki beban utang tertinggi. Menurutnya, untuk mencegah runtuhnya euro, Bank Sentral Eropa (ECB) pasti harus mencetak sejumlah besar uang.
Hayes menegaskan, "ECB akan berani mencetak uang untuk mencegah hilangnya raison d'être-nya," sambil menyebutkan bahwa Prancis sudah dalam situasi yang berbahaya. Dia berargumen bahwa pada akhirnya mencetak triliunan euro hanya akan mempercepat pelemahan mata uang euro terhadap Bitcoin. Pengamat pasar menyatakan bahwa kondisi seperti itu biasanya membuat investor mencari aset alternatif, termasuk cryptocurrency, sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
2. Bitcoin (BTC) Manfaat dari Pencetakan Uang
Harga Bitcoin (BTC) saat ini diperdagangkan sekitar $120,515 (Rp2,003,239,265) per koin, naik 7% dalam seminggu terakhir menurut data dari situs pelacakan harga kripto. Hayes berpendapat bahwa pencetakan uang di berbagai negara—baik euro, dolar AS, yuan, atau yen—akan menjadi katalis untuk BTC.
"Euro yang dicetak akan digabungkan dengan dolar, yuan, dan yen yang dicetak, semuanya akan mendorong harga Bitcoin lebih tinggi," tulis Hayes di blognya. Ini sejalan dengan pandangan sebelumnya dari Hayes bahwa kebijakan moneter longgar Amerika Serikat akan membuat BTC melambung ke $1 juta (IDR 16,62 miliar) pada tahun 2028.
Dengan statusnya sebagai aset terbesar di pasar kripto, Bitcoin sering dianggap sebagai "tempat berlindung yang aman" di saat kerusuhan ekonomi global. Hal ini kembali terlihat setelah penutupan pemerintah AS baru-baru ini mendorong investor ke BTC.
3. Ethereum (ETH) Diprediksi Menyentuh IDR166 Juta pada 2025
Selain Bitcoin, Hayes juga memberikan prediksi spesifik untuk Ethereum (ETH). Dia memperkirakan ETH akan mencapai $10,000 (IDR166,230,000) pada akhir 2025. Saat ini, Ethereum diperdagangkan pada $4,492 (IDR 74,689,116), dengan peningkatan hampir 10% dalam seminggu terakhir.
Kenaikan ini dikatakan dipicu oleh sentimen pasar yang positif terhadap potensi adopsi Ethereum di berbagai sektor, termasuk keuangan terdesentralisasi (DEFI) dan aplikasi berbasis blockchain. Analis pasar berpikir prediksi Hayes cukup sejalan dengan tren meningkatnya minat investor institusi terhadap ETH.
Kesimpulan
Prediksi Arthur Hayes mengkonfirmasi hubungan erat antara kebijakan moneter global dan nilai cryptocurrency. Menurutnya, krisis utang Prancis dan langkah ECB untuk mencetak sejumlah besar uang akan menjadi faktor pendorong yang kuat bagi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH). Jika proyeksi Hayes terbukti benar, pasar crypto dapat memasuki fase baru di mana aset digital semakin dilihat sebagai lindung nilai terhadap kelemahan mata uang fiat.