Investasi dengan leverage adalah metode untuk memperluas skala investasi dengan menambahkan pinjaman ke dalam modal sendiri yang terbatas, dengan tujuan untuk mencapai imbal hasil yang lebih besar.
Leverage adalah pedang bermata dua. Ketika biaya pinjaman rendah dan tingkat pengembalian investasi tinggi, leverage dapat memperbesar imbal hasil. Ini adalah daya tarik terbesar dari investasi dengan leverage.
Di pasar, ada juga saham yang melonjak dengan cepat dalam waktu singkat, tetapi kesempatan semacam itu sulit diprediksi. Ketika Anda menemukan peluang seperti ini, Anda dapat memanfaatkan leverage untuk memaksimalkan kesempatan tersebut dan memperluas pendapatan.
Selain itu, dengan investasi leverage, juga dimungkinkan untuk meningkatkan efisiensi modal dengan mengalihkan sebagian dana ke peluang investasi lainnya.
Namun, investasi dengan leverage juga memiliki risiko.
Pinjaman memiliki kewajiban pembayaran bunga, yang meningkatkan biaya investasi. Selain itu, leverage memperbesar tidak hanya keuntungan tetapi juga kerugian.
Jika harga saham tidak naik sesuai harapan, investasi dengan pinjaman akan menambah beban psikologis yang besar. Ketika menghadapi fluktuasi besar di pasar, status sebagai pinjaman dapat mempengaruhi keputusan investasi dan membuat sulit untuk mengambil keputusan yang tenang.
Empat Metode Utama Investasi Leverage
1. Pembiayaan sekuritas (transaksi margin)
Meminjam dana dari perusahaan sekuritas untuk membeli saham (transaksi margin beli), atau meminjam saham untuk menjualnya secara short (transaksi margin jual)
Lapisan investor yang sesuai: investor dengan pengalaman investasi tertentu dan toleransi risiko.
"Transaksi Kredit Pembelian" adalah ketika investor meminjam dana dari perusahaan sekuritas untuk membeli saham, dan menggunakan efek leverage untuk meningkatkan pengembalian. Namun, perlu diperhatikan bahwa kerugian juga akan meningkat, dan beban bunga akan muncul. "Transaksi Kredit Penjualan" adalah metode di mana investor meminjam saham dari perusahaan sekuritas untuk dijual, dan setelah harga saham turun, membeli kembali dengan harga yang lebih rendah, atau menyelesaikan posisi jual yang sudah terbentuk untuk mendapatkan keuntungan.
2. Pinjaman Kredit
Memanfaatkan pinjaman kredit dari bank untuk investasi saham
Kelompok investor yang sesuai: Investor dengan riwayat kredit yang baik dan pendapatan yang stabil
Pinjaman kredit adalah pinjaman yang diberikan berdasarkan kemampuan kredit peminjam, tanpa membutuhkan jaminan, tetapi suku bunga cenderung lebih tinggi. Bank akan memeriksa secara rinci kondisi ekonomi dan status kredit pemohon.
3. Pinjaman dengan Jaminan Saham
Menawarkan saham yang dimiliki sebagai jaminan kepada perusahaan sekuritas atau bank untuk mendapatkan dana yang digunakan untuk investasi.
Kelompok investor yang sesuai: investor yang memiliki saham berkualitas dan tidak berencana untuk menjual dalam waktu dekat.
Menyerahkan saham yang dimiliki sebagai jaminan kepada perusahaan sekuritas, dan dana yang diperoleh dapat digunakan untuk segala macam tujuan termasuk investasi saham. Suku bunga berada pada tingkat sedang, biasanya lebih tinggi dari transaksi margin tetapi lebih rendah daripada pinjaman margin.
4. Perdagangan Margin
Membangun posisi dengan membayar sebagian nilai kontrak sebagai margin
Lapisan investor yang sesuai: Investor yang memiliki toleransi risiko tinggi dan berpengalaman dalam perdagangan derivatif
Perdagangan margin memiliki sifat leverage, di mana investor dapat melakukan transaksi dengan membayar hanya sebagian dari nilai kontrak sebagai margin. Produk derivatif seperti kontrak berjangka, perdagangan selisih (CFD), dan perdagangan valuta asing adalah contoh perdagangan margin yang umum.
Perbandingan Metode Investasi Leverage
| Metode Pinjaman | Tingkat Bunga | Syarat Penggunaan | Kelas Investor yang Sesuai |
| --- | --- | --- | --- |
| Pembiayaan sekuritas (perdagangan margin) | Sekitar 5%-8% per tahun | Pembukaan rekening margin di perusahaan sekuritas, memerlukan modal tertentu dan pengalaman perdagangan | Investor yang memiliki pengalaman investasi tertentu dan toleransi risiko |
| Pinjaman dengan Jaminan Saham | Tingkat bunga tahunan sekitar 6%-10% | Memiliki saham dengan nilai pasar tertentu (biasanya saham besar yang likuid) | Investor yang memiliki saham unggulan dan tidak memiliki rencana untuk menjual dalam waktu singkat |
| Pinjaman Kredit | Tingkat Bunga Tahunan Sekitar 8%-15% | Riwayat Kredit Baik dan Sumber Pendapatan Stabil | Investor dengan Riwayat Kredit Baik dan Pendapatan Stabil |
| Perdagangan Margin | Sekitar 5%-10% per tahun | Pembukaan akun margin, persyaratan modal tertentu | Investor dengan toleransi risiko tinggi dan berpengalaman dalam perdagangan derivatif |
Manajemen Risiko Investasi Leverage
1. Evaluasi Tingkat Suku Bunga
Dalam investasi dengan leverage, biaya bunga akan muncul, yang meningkatkan biaya investasi dan menekan pendapatan. Sebelum berinvestasi, hitung biaya bunga dan pastikan potensi pendapatan dapat menutupi biaya tersebut.
2. Kontrol Tingkat Utang/Rasio Leverage
Rasio utang juga bisa disebut sebagai rasio leverage. Secara umum, disarankan agar rasio utang tetap di bawah 50% untuk memastikan kemampuan pembayaran kembali. Meskipun toleransi risiko tinggi, penggunaan leverage yang berlebihan harus dihindari.
3. Memenuhi Persyaratan Pembayaran Kembali
Setelah investasi dengan leverage, pengembalian pokok dan bunga secara teratur diperlukan, sehingga manajemen arus kas menjadi lebih penting. Siapkan dana darurat untuk menghadapi situasi yang tidak terduga.
4. Pemotongan Kerugian yang Ketat
Cut loss adalah strategi inti dalam manajemen risiko. Saat membeli saham, tetapkan titik cut loss, dan jika harga saham turun ke level tersebut, segera jual untuk mencegah perluasan kerugian.
5. Menghindari Transaksi Emosional
Investasi dengan leverage memiliki tekanan psikologis yang besar, dan dapat memicu perilaku emosional seperti mengejar kerugian, menjual terburu-buru, dan perdagangan berlebihan. Buatlah rencana yang jelas untuk setiap investasi, jalankan dengan ketat, dan hindari dipengaruhi oleh emosi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dasar-dasar investasi leverage: Manfaat dan risiko membeli saham dengan pinjaman
Esensi dan Dualitas Investasi Leverage
Investasi dengan leverage adalah metode untuk memperluas skala investasi dengan menambahkan pinjaman ke dalam modal sendiri yang terbatas, dengan tujuan untuk mencapai imbal hasil yang lebih besar.
Leverage adalah pedang bermata dua. Ketika biaya pinjaman rendah dan tingkat pengembalian investasi tinggi, leverage dapat memperbesar imbal hasil. Ini adalah daya tarik terbesar dari investasi dengan leverage.
Di pasar, ada juga saham yang melonjak dengan cepat dalam waktu singkat, tetapi kesempatan semacam itu sulit diprediksi. Ketika Anda menemukan peluang seperti ini, Anda dapat memanfaatkan leverage untuk memaksimalkan kesempatan tersebut dan memperluas pendapatan.
Selain itu, dengan investasi leverage, juga dimungkinkan untuk meningkatkan efisiensi modal dengan mengalihkan sebagian dana ke peluang investasi lainnya.
Namun, investasi dengan leverage juga memiliki risiko.
Pinjaman memiliki kewajiban pembayaran bunga, yang meningkatkan biaya investasi. Selain itu, leverage memperbesar tidak hanya keuntungan tetapi juga kerugian.
Jika harga saham tidak naik sesuai harapan, investasi dengan pinjaman akan menambah beban psikologis yang besar. Ketika menghadapi fluktuasi besar di pasar, status sebagai pinjaman dapat mempengaruhi keputusan investasi dan membuat sulit untuk mengambil keputusan yang tenang.
Empat Metode Utama Investasi Leverage
1. Pembiayaan sekuritas (transaksi margin)
"Transaksi Kredit Pembelian" adalah ketika investor meminjam dana dari perusahaan sekuritas untuk membeli saham, dan menggunakan efek leverage untuk meningkatkan pengembalian. Namun, perlu diperhatikan bahwa kerugian juga akan meningkat, dan beban bunga akan muncul. "Transaksi Kredit Penjualan" adalah metode di mana investor meminjam saham dari perusahaan sekuritas untuk dijual, dan setelah harga saham turun, membeli kembali dengan harga yang lebih rendah, atau menyelesaikan posisi jual yang sudah terbentuk untuk mendapatkan keuntungan.
2. Pinjaman Kredit
Pinjaman kredit adalah pinjaman yang diberikan berdasarkan kemampuan kredit peminjam, tanpa membutuhkan jaminan, tetapi suku bunga cenderung lebih tinggi. Bank akan memeriksa secara rinci kondisi ekonomi dan status kredit pemohon.
3. Pinjaman dengan Jaminan Saham
Menyerahkan saham yang dimiliki sebagai jaminan kepada perusahaan sekuritas, dan dana yang diperoleh dapat digunakan untuk segala macam tujuan termasuk investasi saham. Suku bunga berada pada tingkat sedang, biasanya lebih tinggi dari transaksi margin tetapi lebih rendah daripada pinjaman margin.
4. Perdagangan Margin
Perdagangan margin memiliki sifat leverage, di mana investor dapat melakukan transaksi dengan membayar hanya sebagian dari nilai kontrak sebagai margin. Produk derivatif seperti kontrak berjangka, perdagangan selisih (CFD), dan perdagangan valuta asing adalah contoh perdagangan margin yang umum.
Perbandingan Metode Investasi Leverage
| Metode Pinjaman | Tingkat Bunga | Syarat Penggunaan | Kelas Investor yang Sesuai | | --- | --- | --- | --- | | Pembiayaan sekuritas (perdagangan margin) | Sekitar 5%-8% per tahun | Pembukaan rekening margin di perusahaan sekuritas, memerlukan modal tertentu dan pengalaman perdagangan | Investor yang memiliki pengalaman investasi tertentu dan toleransi risiko | | Pinjaman dengan Jaminan Saham | Tingkat bunga tahunan sekitar 6%-10% | Memiliki saham dengan nilai pasar tertentu (biasanya saham besar yang likuid) | Investor yang memiliki saham unggulan dan tidak memiliki rencana untuk menjual dalam waktu singkat | | Pinjaman Kredit | Tingkat Bunga Tahunan Sekitar 8%-15% | Riwayat Kredit Baik dan Sumber Pendapatan Stabil | Investor dengan Riwayat Kredit Baik dan Pendapatan Stabil | | Perdagangan Margin | Sekitar 5%-10% per tahun | Pembukaan akun margin, persyaratan modal tertentu | Investor dengan toleransi risiko tinggi dan berpengalaman dalam perdagangan derivatif |
Manajemen Risiko Investasi Leverage
1. Evaluasi Tingkat Suku Bunga
Dalam investasi dengan leverage, biaya bunga akan muncul, yang meningkatkan biaya investasi dan menekan pendapatan. Sebelum berinvestasi, hitung biaya bunga dan pastikan potensi pendapatan dapat menutupi biaya tersebut.
2. Kontrol Tingkat Utang/Rasio Leverage
Rasio utang juga bisa disebut sebagai rasio leverage. Secara umum, disarankan agar rasio utang tetap di bawah 50% untuk memastikan kemampuan pembayaran kembali. Meskipun toleransi risiko tinggi, penggunaan leverage yang berlebihan harus dihindari.
3. Memenuhi Persyaratan Pembayaran Kembali
Setelah investasi dengan leverage, pengembalian pokok dan bunga secara teratur diperlukan, sehingga manajemen arus kas menjadi lebih penting. Siapkan dana darurat untuk menghadapi situasi yang tidak terduga.
4. Pemotongan Kerugian yang Ketat
Cut loss adalah strategi inti dalam manajemen risiko. Saat membeli saham, tetapkan titik cut loss, dan jika harga saham turun ke level tersebut, segera jual untuk mencegah perluasan kerugian.
5. Menghindari Transaksi Emosional
Investasi dengan leverage memiliki tekanan psikologis yang besar, dan dapat memicu perilaku emosional seperti mengejar kerugian, menjual terburu-buru, dan perdagangan berlebihan. Buatlah rencana yang jelas untuk setiap investasi, jalankan dengan ketat, dan hindari dipengaruhi oleh emosi.