Pada 6 Oktober 2025, raksasa streaming Netflix mengalami guncangan harga saham yang serius. Pada hari itu, harga saham perusahaan turun drastis sebesar 9%, menyebabkan kapitalisasi pasar menguap sebesar 25 miliar dolar AS, dengan harga penutupan turun menjadi 1153,32 dolar AS. Fluktuasi tajam ini berasal dari seruan boikot yang diluncurkan oleh seorang pengusaha teknologi terkenal di platform sosial, yang dengan cepat menarik perhatian dan diskusi luas di internet.
Penurunan harga saham kali ini menandai kinerja terburuk Netflix sejak April 2025. Postingan media sosial yang memicu gelombang ini menarik lebih dari 51 juta tampilan, diikuti oleh tindakan massal pengguna yang membatalkan langganan. Meskipun pada perdagangan pra-pasar tanggal 7 Oktober, harga saham Netflix sedikit pulih, mencapai 1159,92 dolar, kejadian ini tetap mengungkapkan kerentanan platform streaming dalam menghadapi opini publik di media sosial.
Peristiwa ini tidak hanya memberikan dampak signifikan terhadap kinerja jangka pendek Netflix, tetapi juga memicu kekhawatiran pasar tentang prospek perkembangan jangka panjang perusahaan tersebut. Investor dan analis mulai mengevaluasi kembali pengaruh media sosial terhadap industri streaming, serta bagaimana melindungi kepentingan perusahaan di hadapan risiko baru ini. Pada saat yang sama, ini juga memberikan peringatan bagi seluruh industri konten internet, mengingatkan semua platform untuk lebih berhati-hati dalam menangani opini publik dan membangun mekanisme manajemen krisis yang lebih baik.
Seiring dengan kemajuan era digital, pengaruh media sosial terhadap reputasi perusahaan dan kinerja pasar semakin meningkat. Pengalaman Netflix kali ini mungkin akan menjadi sebuah peristiwa ikonik, mendorong perusahaan media streaming dan teknologi untuk memikirkan kembali strategi operasional mereka, serta bagaimana mengatasi tantangan dan peluang yang datang dari media sosial sambil tetap menjaga inovasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
9 Suka
Hadiah
9
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
liquiditea_sipper
· 10-06 21:51
Semua short order tidak dijelaskan
Lihat AsliBalas0
DAOdreamer
· 10-06 21:50
Tidak tahan lagi, siapa yang begitu kejam?
Lihat AsliBalas0
AirdropHarvester
· 10-06 21:49
Berapa banyak orang yang kehilangan sampai tidak punya celana dalam.
Lihat AsliBalas0
ClassicDumpster
· 10-06 21:49
Sekali lagi, musim di mana para suckers berbaring secara luas telah tiba.
Pada 6 Oktober 2025, raksasa streaming Netflix mengalami guncangan harga saham yang serius. Pada hari itu, harga saham perusahaan turun drastis sebesar 9%, menyebabkan kapitalisasi pasar menguap sebesar 25 miliar dolar AS, dengan harga penutupan turun menjadi 1153,32 dolar AS. Fluktuasi tajam ini berasal dari seruan boikot yang diluncurkan oleh seorang pengusaha teknologi terkenal di platform sosial, yang dengan cepat menarik perhatian dan diskusi luas di internet.
Penurunan harga saham kali ini menandai kinerja terburuk Netflix sejak April 2025. Postingan media sosial yang memicu gelombang ini menarik lebih dari 51 juta tampilan, diikuti oleh tindakan massal pengguna yang membatalkan langganan. Meskipun pada perdagangan pra-pasar tanggal 7 Oktober, harga saham Netflix sedikit pulih, mencapai 1159,92 dolar, kejadian ini tetap mengungkapkan kerentanan platform streaming dalam menghadapi opini publik di media sosial.
Peristiwa ini tidak hanya memberikan dampak signifikan terhadap kinerja jangka pendek Netflix, tetapi juga memicu kekhawatiran pasar tentang prospek perkembangan jangka panjang perusahaan tersebut. Investor dan analis mulai mengevaluasi kembali pengaruh media sosial terhadap industri streaming, serta bagaimana melindungi kepentingan perusahaan di hadapan risiko baru ini. Pada saat yang sama, ini juga memberikan peringatan bagi seluruh industri konten internet, mengingatkan semua platform untuk lebih berhati-hati dalam menangani opini publik dan membangun mekanisme manajemen krisis yang lebih baik.
Seiring dengan kemajuan era digital, pengaruh media sosial terhadap reputasi perusahaan dan kinerja pasar semakin meningkat. Pengalaman Netflix kali ini mungkin akan menjadi sebuah peristiwa ikonik, mendorong perusahaan media streaming dan teknologi untuk memikirkan kembali strategi operasional mereka, serta bagaimana mengatasi tantangan dan peluang yang datang dari media sosial sambil tetap menjaga inovasi.