Di era digital ini, sebuah operasi yang tampaknya sederhana sedang memicu perubahan mendalam dalam sistem keuangan global. Ketika kita mudah-mudahan mentransfer dolar stablecoin di smartphone, orang-orang di ujung dunia yang lain sedang menggunakannya untuk melindungi kekayaan mereka yang semakin terdepresiasi.
Sebuah penelitian yang baru-baru ini dirilis oleh Standard Chartered Bank mengungkapkan sebuah prediksi yang mengejutkan: pada tahun 2028, bank-bank di negara-negara pasar berkembang mungkin menghadapi kehilangan simpanan hingga 1 triliun dolar AS akibat penggunaan luas stablecoin. Angka ini bukan sekadar statistik dingin, tetapi mewakili perubahan besar yang sedang terjadi dalam lanskap keuangan global.
Di negara-negara seperti Mesir, Pakistan, dan Sri Lanka, stablecoin telah berkembang dari mainan para penggemar teknologi menjadi alat penyelamat ekonomi bagi keluarga biasa. Menghadapi devaluasi mata uang lokal yang berkelanjutan, masyarakat di negara-negara ini sedang menggunakan stablecoin sebagai alat penting untuk mengurangi risiko dan melakukan pembayaran lintas batas.
Dari sudut pandang teknis, stablecoin adalah inovasi penting yang diberikan oleh teknologi blockchain kepada sistem keuangan modern. Ini dengan cerdik menggabungkan stabilitas keuangan tradisional dan efisiensi cryptocurrency. Dengan menjaga tingkat tetap 1:1 dengan mata uang fiat utama seperti dolar AS, stablecoin menghindari fluktuasi harga yang tajam seperti Bitcoin. Sementara itu, dengan memanfaatkan jaringan blockchain, ia mencapai transfer global yang hampir waktu nyata dan berbiaya rendah, secara signifikan meningkatkan efisiensi aliran dana.
Bagi para pekerja yang bekerja di luar negeri, perubahan yang dibawa oleh stablecoin sangat jelas. Dulu, mereka mungkin harus membayar biaya hingga 10% dan menunggu beberapa hari untuk mengirimkan uang yang diperoleh dengan susah payah kembali ke kampung halaman. Namun sekarang, dengan menggunakan stablecoin, mereka dapat menyelesaikan pengiriman uang dalam hitungan menit dan hampir tidak perlu membayar biaya apa pun. Kemajuan teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi yang lebih penting adalah memperbaiki kualitas hidup banyak orang.
Namun, popularitas cepat stablecoin di pasar berkembang sering kali merupakan langkah terpaksa. Ketika ekonomi suatu negara terpuruk dan mata uang lokal terus terdevaluasi, kepercayaan rakyat terhadap sistem keuangan negara tersebut akan mengalami pukulan berat. Dalam situasi ini, stablecoin menjadi garis pertahanan terakhir bagi banyak orang untuk melindungi kekayaan mereka.
Fenomena ini mencerminkan masalah yang lebih mendalam: kemampuan pengelolaan ekonomi dan efektivitas kebijakan moneter di beberapa negara pasar baru menghadapi tantangan yang serius. Kebangkitan stablecoin, dalam beberapa hal, adalah respons spontan terhadap kegagalan sistem keuangan di negara-negara ini.
Namun, tren ini juga membawa tantangan baru. Dengan banyaknya dana yang mengalir ke stablecoin, sistem perbankan tradisional mungkin menghadapi kehilangan simpanan, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan pinjamannya dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, pemerintah di berbagai negara juga aktif menanggapi tren baru ini, beberapa negara memilih untuk merangkul perubahan, sementara yang lain mengambil langkah-langkah pembatasan.
Bagaimanapun, kebangkitan stablecoin menandakan bahwa sistem keuangan global sedang mengalami revolusi yang diam-diam. Ini tidak hanya mengubah cara orang memahami mata uang, tetapi juga sedang membentuk kembali tatanan keuangan internasional. Dalam perubahan ini, keseimbangan antara inovasi teknologi, permintaan ekonomi, dan kebijakan regulasi akan menentukan wajah dunia keuangan di masa depan. Bagi masyarakat umum, lembaga keuangan, dan pembuat kebijakan, memahami dan beradaptasi dengan perubahan ini sangat penting.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ShibaSunglasses
· 10-07 18:47
Sekilas melihat inti, stablecoin adalah 🐮
Lihat AsliBalas0
WenMoon
· 10-07 18:41
Simpanan sudah habis, Dianggap Bodoh lebih sulit.
Lihat AsliBalas0
MemeCurator
· 10-07 18:27
dunia kripto terbesar dan paling stabil adalah usdt.
Di era digital ini, sebuah operasi yang tampaknya sederhana sedang memicu perubahan mendalam dalam sistem keuangan global. Ketika kita mudah-mudahan mentransfer dolar stablecoin di smartphone, orang-orang di ujung dunia yang lain sedang menggunakannya untuk melindungi kekayaan mereka yang semakin terdepresiasi.
Sebuah penelitian yang baru-baru ini dirilis oleh Standard Chartered Bank mengungkapkan sebuah prediksi yang mengejutkan: pada tahun 2028, bank-bank di negara-negara pasar berkembang mungkin menghadapi kehilangan simpanan hingga 1 triliun dolar AS akibat penggunaan luas stablecoin. Angka ini bukan sekadar statistik dingin, tetapi mewakili perubahan besar yang sedang terjadi dalam lanskap keuangan global.
Di negara-negara seperti Mesir, Pakistan, dan Sri Lanka, stablecoin telah berkembang dari mainan para penggemar teknologi menjadi alat penyelamat ekonomi bagi keluarga biasa. Menghadapi devaluasi mata uang lokal yang berkelanjutan, masyarakat di negara-negara ini sedang menggunakan stablecoin sebagai alat penting untuk mengurangi risiko dan melakukan pembayaran lintas batas.
Dari sudut pandang teknis, stablecoin adalah inovasi penting yang diberikan oleh teknologi blockchain kepada sistem keuangan modern. Ini dengan cerdik menggabungkan stabilitas keuangan tradisional dan efisiensi cryptocurrency. Dengan menjaga tingkat tetap 1:1 dengan mata uang fiat utama seperti dolar AS, stablecoin menghindari fluktuasi harga yang tajam seperti Bitcoin. Sementara itu, dengan memanfaatkan jaringan blockchain, ia mencapai transfer global yang hampir waktu nyata dan berbiaya rendah, secara signifikan meningkatkan efisiensi aliran dana.
Bagi para pekerja yang bekerja di luar negeri, perubahan yang dibawa oleh stablecoin sangat jelas. Dulu, mereka mungkin harus membayar biaya hingga 10% dan menunggu beberapa hari untuk mengirimkan uang yang diperoleh dengan susah payah kembali ke kampung halaman. Namun sekarang, dengan menggunakan stablecoin, mereka dapat menyelesaikan pengiriman uang dalam hitungan menit dan hampir tidak perlu membayar biaya apa pun. Kemajuan teknologi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi yang lebih penting adalah memperbaiki kualitas hidup banyak orang.
Namun, popularitas cepat stablecoin di pasar berkembang sering kali merupakan langkah terpaksa. Ketika ekonomi suatu negara terpuruk dan mata uang lokal terus terdevaluasi, kepercayaan rakyat terhadap sistem keuangan negara tersebut akan mengalami pukulan berat. Dalam situasi ini, stablecoin menjadi garis pertahanan terakhir bagi banyak orang untuk melindungi kekayaan mereka.
Fenomena ini mencerminkan masalah yang lebih mendalam: kemampuan pengelolaan ekonomi dan efektivitas kebijakan moneter di beberapa negara pasar baru menghadapi tantangan yang serius. Kebangkitan stablecoin, dalam beberapa hal, adalah respons spontan terhadap kegagalan sistem keuangan di negara-negara ini.
Namun, tren ini juga membawa tantangan baru. Dengan banyaknya dana yang mengalir ke stablecoin, sistem perbankan tradisional mungkin menghadapi kehilangan simpanan, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan pinjamannya dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, pemerintah di berbagai negara juga aktif menanggapi tren baru ini, beberapa negara memilih untuk merangkul perubahan, sementara yang lain mengambil langkah-langkah pembatasan.
Bagaimanapun, kebangkitan stablecoin menandakan bahwa sistem keuangan global sedang mengalami revolusi yang diam-diam. Ini tidak hanya mengubah cara orang memahami mata uang, tetapi juga sedang membentuk kembali tatanan keuangan internasional. Dalam perubahan ini, keseimbangan antara inovasi teknologi, permintaan ekonomi, dan kebijakan regulasi akan menentukan wajah dunia keuangan di masa depan. Bagi masyarakat umum, lembaga keuangan, dan pembuat kebijakan, memahami dan beradaptasi dengan perubahan ini sangat penting.