Selama libur panjang Hari Nasional, harga emas internasional mengalami kenaikan signifikan, mendorong sektor logam mulia A-share untuk memimpin kenaikan kuat pada pagi hari 9 Oktober. Kontrak utama futures emas Shanghai pada hari itu melampaui angka 900 yuan/gram, akhirnya ditutup pada 915,62 yuan/gram, dengan kenaikan mencapai 4,97%, menunjukkan bahwa pasar logam mulia semakin memanas.
Analisis menunjukkan bahwa kenaikan harga emas kali ini terutama didorong oleh tiga faktor utama:
Pertama, sentimen risiko global meningkat. Risiko "shutdown" yang dihadapi pemerintah AS memicu kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi, mendorong investor beralih ke aset safe haven tradisional seperti emas.
Kedua, bank sentral di berbagai negara terus meningkatkan cadangan emas. Sebagai contoh, di China, hingga September 2025, telah meningkatkan cadangan emas selama 11 bulan berturut-turut, dengan total mencapai 74,06 juta ons, permintaan pembelian resmi yang berkelanjutan ini memberikan dukungan kuat terhadap harga emas.
Ketiga, ekspektasi kebijakan moneter mengalami perubahan. Federal Reserve telah menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September dan mengisyaratkan kemungkinan penurunan lagi sebesar 50 basis poin sebelum akhir tahun. Ditambah dengan kekhawatiran pasar tentang resesi ekonomi Amerika Serikat, kepercayaan investor terhadap dolar AS dan obligasi pemerintah AS sedikit terganggu. Dalam ekspektasi kemungkinan pelonggaran likuiditas, nilai alokasi aset non-yield seperti emas semakin terlihat.
Dipengaruhi secara positif oleh kenaikan harga emas internasional, sektor logam mulia A-shares menunjukkan kinerja yang mencolok tahun ini. Data menunjukkan bahwa hingga penutupan pada 30 September, semua 13 saham konsep dalam sektor ini mencatatkan kenaikan, dengan median kenaikan mencapai 87,21%. Di antaranya, Zhao Jin Gold, Western Gold, dan Shengda Resources masing-masing mengalami kenaikan lebih dari 100%, mencapai 173,8%, 161,83%, dan 121,95%. Selain itu, kumulatif kenaikan tahun ini untuk Zijin Mining, Chifeng Gold, dan Xiaocheng Technology juga melebihi 90%, menyoroti efek penghasilan yang kuat dari sektor ini.
Dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dan potensi perubahan kebijakan moneter, sektor logam mulia mungkin akan terus menjadi favorit bagi para investor. Namun, para investor perlu dengan hati-hati mengevaluasi fundamental masing-masing perusahaan dan prospek jangka panjang saat memperhatikan sektor ini, untuk membuat keputusan investasi yang bijaksana.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Selama libur panjang Hari Nasional, harga emas internasional mengalami kenaikan signifikan, mendorong sektor logam mulia A-share untuk memimpin kenaikan kuat pada pagi hari 9 Oktober. Kontrak utama futures emas Shanghai pada hari itu melampaui angka 900 yuan/gram, akhirnya ditutup pada 915,62 yuan/gram, dengan kenaikan mencapai 4,97%, menunjukkan bahwa pasar logam mulia semakin memanas.
Analisis menunjukkan bahwa kenaikan harga emas kali ini terutama didorong oleh tiga faktor utama:
Pertama, sentimen risiko global meningkat. Risiko "shutdown" yang dihadapi pemerintah AS memicu kekhawatiran pasar terhadap prospek ekonomi, mendorong investor beralih ke aset safe haven tradisional seperti emas.
Kedua, bank sentral di berbagai negara terus meningkatkan cadangan emas. Sebagai contoh, di China, hingga September 2025, telah meningkatkan cadangan emas selama 11 bulan berturut-turut, dengan total mencapai 74,06 juta ons, permintaan pembelian resmi yang berkelanjutan ini memberikan dukungan kuat terhadap harga emas.
Ketiga, ekspektasi kebijakan moneter mengalami perubahan. Federal Reserve telah menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September dan mengisyaratkan kemungkinan penurunan lagi sebesar 50 basis poin sebelum akhir tahun. Ditambah dengan kekhawatiran pasar tentang resesi ekonomi Amerika Serikat, kepercayaan investor terhadap dolar AS dan obligasi pemerintah AS sedikit terganggu. Dalam ekspektasi kemungkinan pelonggaran likuiditas, nilai alokasi aset non-yield seperti emas semakin terlihat.
Dipengaruhi secara positif oleh kenaikan harga emas internasional, sektor logam mulia A-shares menunjukkan kinerja yang mencolok tahun ini. Data menunjukkan bahwa hingga penutupan pada 30 September, semua 13 saham konsep dalam sektor ini mencatatkan kenaikan, dengan median kenaikan mencapai 87,21%. Di antaranya, Zhao Jin Gold, Western Gold, dan Shengda Resources masing-masing mengalami kenaikan lebih dari 100%, mencapai 173,8%, 161,83%, dan 121,95%. Selain itu, kumulatif kenaikan tahun ini untuk Zijin Mining, Chifeng Gold, dan Xiaocheng Technology juga melebihi 90%, menyoroti efek penghasilan yang kuat dari sektor ini.
Dengan meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dan potensi perubahan kebijakan moneter, sektor logam mulia mungkin akan terus menjadi favorit bagi para investor. Namun, para investor perlu dengan hati-hati mengevaluasi fundamental masing-masing perusahaan dan prospek jangka panjang saat memperhatikan sektor ini, untuk membuat keputusan investasi yang bijaksana.