Aset yang ter-tokenisasi bukan lagi eksperimen niche - mereka dengan cepat mengubah keuangan global.

Robinhood secara diam-diam meluncurkan 80 saham Amerika yang ditokenisasi baru untuk investor Eropa di jaringan Arbitrum, menambahkannya ke lebih dari 200 sekuritas yang sudah tersedia.
Representasi digital ini memungkinkan eksposur langsung ke perusahaan seperti Galaxy, WeBULL, dan Synopsys melalui blockchain, menghindari batasan broker tradisional.
CEO Vlad Tenev menggambarkan perubahan ini sebagai "tidak dapat diubah", didorong oleh kejelasan regulasi di Eropa dan meningkatnya minat dari para investor ritel. Saham Robinhood telah meningkat sebesar 248% tahun ini, menunjukkan bagaimana tokenisasi yang didukung oleh modal ritel dapat mempengaruhi sentimen pasar. Di sisi lain Atlantik, SEC memberi sinyal untuk pendekatan yang lebih terstruktur, yang ditujukan untuk menarik, bukan mengusir para inovator.
Sementara itu, BlackRock mengintegrasikan tokenisasi ke dalam strategi jangka panjangnya. CEO Larry Fink membayangkan masa depan di mana dana ETF dan aset pensiun akan ada secara native di blockchain, yang dapat diakses langsung melalui smartphone – dengan transisi yang mulus antara aset tradisional dan digital.
Layanan crypto yang berkembang dari Robinhood, termasuk Aster, Plasma, dan Virtuals Protocol, menunjukkan ambisi perusahaan untuk menjadi ekosistem investasi digital yang komprehensif. Semua langkah ini menekankan bahwa tokenisasi menjadi pilar utama era berikutnya dalam keuangan, menggabungkan pasar tradisional dengan infrastruktur terdesentralisasi.