Saat memindai berita dan data pasar, saya menemukan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10 tahun telah mencapai ATH lagi, tetapi tidak ada laporan yang saya lihat, ini juga merupakan faktor kunci dari pengetatan likuiditas.

Kembalinya dana yen + Perubahan struktur permintaan produk keuangan dolar + Pembubaran perdagangan arbitrase adalah hal yang sangat menakutkan. Ketika suku bunga obligasi AS turun dan suku bunga Jepang naik, akan terjadi pembalikan struktur arbitrase lintas negara, yang berdampak besar pada likuiditas global.

Sekarang semua perhatian tertuju pada apakah Amerika Serikat akan menurunkan suku bunga. Jika Amerika Serikat membuka keran secara sepihak, sementara Jepang menutup keran, tidak akan ada perubahan dalam likuiditas. Likuiditas global dari "sangat melimpah" menjadi "penyusutan marginal", yang pertama kali terkena dampaknya adalah berbagai jenis aset berisiko, terutama aset berisiko dengan tingkat leverage tinggi.

Ditambah dengan lonjakan gila Put pada saham teknologi berat baru-baru ini, tampaknya ada informasi yang tidak diketahui masyarakat yang menyebar di tingkat atas. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, efek cambuk informasi biasanya memerlukan waktu sekitar 3 minggu hingga 3 bulan untuk disampaikan kepada investor biasa, mungkin pada bulan Desember kita dapat menangkap beberapa petunjuk.

Dalam sejarah, situasi di mana uang cerdas pergi lebih awal telah terjadi banyak kali. Mereka tidak langsung menjual saham, tetapi membeli opsi Put untuk melakukan lindung nilai, di antaranya termasuk:

Menjelang pecahnya gelembung internet tahun 2000, raksasa teknologi seperti Cisco, Microsoft, dan Intel umumnya memiliki rasio Put lebih dari 65%, sementara indeks Nasdaq masih berada di dekat rata-rata, euforia tidak berhenti, tidak ada yang menyadari bahaya yang akan datang. Dalam 3 minggu berikutnya, gelembung internet pecah, indeks turun 78%.

Sebelum meledaknya krisis subprime mortgage pada bulan Oktober 2007, rasio Put saham keuangan meningkat tajam, dengan rasio Put Lehman Brothers dan Bear Stearns mencapai 70%, sementara VIX berada di bawah 20, seluruh pasar tampak tidak menyadari. Enam minggu kemudian, gelembung pecah, dan seluruh indeks S&P 500 turun 58%.

Sebelum krisis saham China pada Agustus 2015, saham-saham China di pasar saham AS melakukan aksi lindung nilai secara besar-besaran, di mana proporsi Put untuk Alibaba, Baidu, dan lainnya meroket. Dua minggu kemudian, pada hari Senin hitam, Dow Jones jatuh 1000 poin.

Selama pandemi Covid-19 pada tahun 2020, Tiongkok menjadi yang pertama mengalami ledakan pandemi, rasio Put untuk saham kapal pesiar dan hotel juga melonjak, tetapi pasar saham AS secara keseluruhan masih mencetak rekor tertinggi, hingga Maret terjadi krisis saham yang jarang terjadi, Buffett menyebutkan telah menyaksikan sejarah ini 4 kali, dan banyak yang mengalami pemutusan perdagangan.

Sekarang semua orang juga dapat mengamati beberapa indikator awal, pada saat bencana nyata terjadi, hanya orang yang memiliki pengetahuan lebih dulu yang dapat menghindari kerugian, kita semua adalah investor biasa, tidak memiliki sumber informasi langsung, hanya bisa mengamati apa yang dilakukan oleh uang cerdas.