Solo Mining Bitcoin: Inilah Gambaran Sebenarnya Tagihan Listrik Anda

Berpikir untuk menambang Bitcoin dari garasi Anda? Berikut realitasnya: Anda memerlukan 266.000 kWh listrik untuk menambang satu BTC sebagai penambang solo—itu setara dengan 7 tahun kerja dan sekitar 143 kWh per bulan.

Sebagai perbandingan, konsumsi bulanan tersebut hanyalah 1/6 dari rata-rata konsumsi rumah tangga di AS pada tahun 2021. Kedengarannya masuk akal sampai Anda mempertimbangkan faktor pembunuh profit sebenarnya.

Apa yang Sebenarnya Membunuh Margin Keuntungan Anda?

Tiga variabel berikut akan menentukan keberhasilan atau kegagalan usaha mining Anda:

1. Tarif listrik – Inilah faktor penentu. Menambang di Islandia? Anda diuntungkan. Menambang di California? Margin Anda akan hilang.
2. Hash rate perangkat keras Anda – Rig lama = pengembalian investasi lebih lama. Penambang ASIC terbaru = ROI lebih cepat namun biaya awal lebih tinggi.
3. Kesulitan jaringan – Selalu meningkat. Semakin banyak penambang = semakin sulit menemukan blok = profitabilitas menurun.

Perbandingan Pool vs Solo

Kebanyakan penambang kecil telah meninggalkan jalur solo dan bergabung ke pool untuk berbagi hadiah blok dan mendapatkan pembayaran yang lebih stabil. Namun jika Anda tipe independen yang menjalankan operasi di rumah, biaya listrik tetap menjadi faktor utama. Tempat tinggal Anda pada dasarnya menentukan apakah ini jadi usaha sampingan atau justru jadi lubang kerugian.

Perhitungannya memang masuk akal—tapi hanya jika tarif listrik lokal Anda mendukung.