El Salvador telah bergerak lagi. Dalam seminggu terakhir, negara kecil di Amerika Tengah ini telah membeli 1098,19 Bitcoin, dengan investasi tertinggi dalam satu hari hampir mencapai 100 juta dolar AS. Tindakannya begitu sering sehingga menimbulkan keraguan: apakah mereka menganggap Kementerian Keuangan sebagai ruang perdagangan?

Data tidak akan berbohong. Catatan on-chain yang diungkapkan oleh Golden Finance bersama Kementerian Keuangan El Salvador menunjukkan: dalam 24 jam terakhir, telah menghabiskan 98,61 juta dolar AS untuk membeli 1.090 BTC, dengan rata-rata penambahan harian lebih dari 37 koin dalam 30 hari terakhir, total kepemilikan saat ini telah melewati 7.474 koin, dengan nilai pasar sekitar 685 juta dolar AS berdasarkan harga saat ini. Yang lebih penting, biaya rata-rata mereka berada di kisaran 45.000-46.000 dolar AS - ini berarti keuntungan yang belum direalisasi telah berlipat ganda.

Menariknya adalah pemilihan waktu. Meskipun undang-undang pembayaran Bitcoin yang diwajibkan dibatalkan pada bulan September lalu, tetapi ritme pembelian justru semakin cepat. Semakin dalam penurunan, semakin agresif mereka membeli. Pada saat yang sama, mereka juga mengalokasikan cadangan emas senilai 50 juta dolar, menjalankan dua jalur untuk mengurangi risiko. Ini bukan seperti perjudian, lebih mirip dengan penerapan semacam strategi jangka panjang.

Sebagai negara pertama di dunia yang mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang resmi, setiap kali El Salvador menambah cadangan bukan hanya tindakan investasi, melainkan lebih mirip mengirimkan sinyal ke pasar: aset kripto sedang bergerak dari pinggiran menuju arus utama, dari alat spekulasi menjadi aset alokasi tingkat negara. Ketika semakin banyak negara mulai memikirkan cadangan aset digital, mungkin saja lembaga yang masih memantau akan menyadari—setelah negara selesai menarik pasar dan mereka masuk, biaya mungkin sudah bukan dalam satu tingkat lagi.

Pasar sedang menunggu jawaban, sementara El Salvador telah memberikan suara dengan uang sungguhan.