Uniswap baru saja mengumumkan proses tata kelola baru, di mana pendirinya, Hayden Adams, menetapkan siklus proposal selama 22 hari. Secara rinci, periode pertama adalah 7 hari pengumpulan masukan, kemudian 5 hari pemungutan suara snapshot, dan terakhir 10 hari pemungutan suara on-chain sekaligus eksekusi. Proses ini kemungkinan akan memengaruhi cara tata kelola token UNI dan bobot keputusan komunitas.

Menariknya, setelah kabar ini beredar, harga UNI langsung meroket. Berdasarkan data CoinMarketCap, hingga 11 November, UNI melonjak 45,70% dalam 24 jam, diperdagangkan di harga $9,73, dengan kapitalisasi pasar melonjak hingga $6,14 miliar, dan volume perdagangan harian meningkat drastis 412,16% menjadi $2,26 miliar.

Respon komunitas on-chain terhadap proses baru ini sangat terbelah. Satu pihak menilai ini bisa memberikan pemegang UNI suara yang lebih besar, sementara pihak lain khawatir periode pemungutan suara yang lebih panjang dapat memperlambat pengambilan keputusan. Namun, lembaga riset umumnya optimis, menganggap reformasi ini akan membentuk kembali mekanisme distribusi token UNI, bahkan berpotensi memicu penyesuaian baru di tingkat regulasi.

Ada detail yang patut dicatat: sistem tata kelola Uniswap sudah dimulai sejak 2018 saat Adams meluncurkan protokol di Ethereum, dan optimalisasi kali ini dapat dianggap sebagai cerminan evolusi ekosistem DeFi.