Eksekutif puncak raksasa teknologi tersebut mengungkapkan beberapa pemikirannya secara blak-blakan dalam sebuah wawancara baru-baru ini. Ketika didesak mengenai demam investasi AI yang sedang memuncak, ia tidak berusaha mempermanisnya: "Tentu saja ada kegembiraan irasional yang tercampur dalam momen ini. Skala modal yang mengalir ke infrastruktur AI? Belum pernah terjadi sebelumnya."

Namun di sinilah bagian yang menarik. Seseorang melontarkan pertanyaan sulit—bagaimana jika semua ini berantakan? Jawabannya sangat jujur: "Dengar, ketika musik berhenti, tidak ada yang bisa menghindar dari ini. Bukan kami, bukan siapa pun."

Transparansi seperti itu dari seseorang yang menjalankan operasi triliunan dolar sangat berarti. Sementara yang lain masih membesar-besarkan demam emas ini, setidaknya ada satu pemain besar yang berani mengakui kenyataan yang ada. Entah Anda bertaruh pada token AI atau hanya mengamati dari pinggir lapangan, pengingat realita itu mungkin patut untuk diingat.