Data pekerjaan AS untuk November kembali mengecewakan. Laporan ADP menunjukkan penambahan lapangan kerja bulan itu justru berkurang sebanyak 32.000, ini adalah kinerja terburuk sejak Maret 2023, padahal pasar sebelumnya masih memperkirakan akan ada penambahan 10.000 pekerjaan.
Begitu data ini keluar, para trader langsung mencium peluang penurunan suku bunga The Fed minggu depan semakin besar. Tiga indeks utama saham AS pun kompak ditutup menguat sebagai respons: Dow Jones Industrial Average naik 0,86%, S&P 500 naik 0,3%, dan Nasdaq Composite naik 0,17%. Data pekerjaan yang lemah justru menjadi “kabar baik” bagi pasar saham, karena ekspektasi pelonggaran moneter yang menguat selalu menjadi santapan manis bagi aset berisiko.
Namun, pertanyaannya, kenaikan yang didorong oleh “kabar buruk” seperti ini bisa bertahan berapa lama? Sekarang pasar tinggal menanti pernyataan dari rapat FOMC The Fed minggu depan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
RunWithRugs
· 12-04 03:48
Kabar buruk malah jadi sentimen positif? Logika ini benar-benar luar biasa, data ketenagakerjaan buruk tapi pasar tetap meriah, nanti setelah Powell berbicara kita akan tahu apakah ini benar-benar kenaikan atau hanya semu.
Lihat AsliBalas0
UnluckyMiner
· 12-04 03:47
Kabar buruk justru jadi kabar baik, pasar ini benar-benar gila... Begitu ekspektasi penurunan suku bunga muncul, data sampah pun dianggap positif.
Lihat AsliBalas0
mev_me_maybe
· 12-04 03:45
Berita buruk malah dianggap positif? Logikanya makin ajaib ya.
Lihat AsliBalas0
PumpBeforeRug
· 12-04 03:42
Berita buruk adalah kabar baik? Logika ini sudah tidak bisa lebih terbalik lagi hahaha
Lihat AsliBalas0
MeltdownSurvivalist
· 12-04 03:38
Kabar buruk justru menjadi kabar baik, pasar ini benar-benar luar biasa, jika The Fed tidak menurunkan suku bunga minggu depan, saya rasa reaksinya akan sangat hebat.
Data pekerjaan AS untuk November kembali mengecewakan. Laporan ADP menunjukkan penambahan lapangan kerja bulan itu justru berkurang sebanyak 32.000, ini adalah kinerja terburuk sejak Maret 2023, padahal pasar sebelumnya masih memperkirakan akan ada penambahan 10.000 pekerjaan.
Begitu data ini keluar, para trader langsung mencium peluang penurunan suku bunga The Fed minggu depan semakin besar. Tiga indeks utama saham AS pun kompak ditutup menguat sebagai respons: Dow Jones Industrial Average naik 0,86%, S&P 500 naik 0,3%, dan Nasdaq Composite naik 0,17%. Data pekerjaan yang lemah justru menjadi “kabar baik” bagi pasar saham, karena ekspektasi pelonggaran moneter yang menguat selalu menjadi santapan manis bagi aset berisiko.
Namun, pertanyaannya, kenaikan yang didorong oleh “kabar buruk” seperti ini bisa bertahan berapa lama? Sekarang pasar tinggal menanti pernyataan dari rapat FOMC The Fed minggu depan.