【Dunia Kripto】Sebuah bank investasi Wall Street baru-baru ini mengangkat tembaga sebagai “primadona” tahun 2026, dengan target harga langsung dipatok di $10.710/ton. Logika mereka sebenarnya cukup solid: kapasitas produksi tambang hanya segitu, sementara proyek infrastruktur seperti renovasi jaringan listrik gila-gilaan menyerap tembaga, sehingga ada kesenjangan pasokan-permintaan yang nyata. Yang lebih ekstrem lagi, jika AS benar-benar menerapkan tarif, pasar tembaga global bisa semakin ketat.
Perbandingan menarik muncul—institusi yang sama tidak sebaik itu terhadap aluminium, litium, dan bijih besi. Mereka memprediksi ketiga komoditas ini akan mengalami lonjakan suplai tahun depan, sehingga harga masing-masing akan anjlok 18%, 23%, dan 17%. Jadi kesimpulannya sangat jelas: sekarang saatnya bertaruh pada posisi long tembaga.
Inti dari strategi ini sebenarnya bertaruh bahwa kendala kaku di sisi pasokan mampu menahan ledakan struktural di sisi permintaan, sementara elektrifikasi dan transisi energi memang memberikan dukungan jangka panjang bagi tembaga.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PebbleHander
· 21jam yang lalu
Kenaikan harga tembaga kali ini memang cukup menarik, logika suplai yang tersendat memang masuk akal, tapi apakah benar level USD 10.000 itu semudah itu ditembus?
---
Wall Street sedang bertaruh pada transisi energi, atau memang murni optimis karena kekurangan pasokan tambang? Rasanya agak terlalu optimis...
---
Aluminium dan litium turun, tembaga naik? Perbedaannya begitu jelas, apakah ada sesuatu di balik ini yang belum saya pahami?
---
Kalau tarif impor dinaikkan lagi, harga tembaga bisa langsung melesat, tapi bagaimana dengan risikonya, kok tidak ada yang bahas?
---
Keterbatasan dari sisi suplai VS ledakan permintaan, ini semua hanya teori di atas kertas, pelaksanaannya di lapangan bisa sangat berbeda
---
Elektrifikasi memang butuh banyak tembaga, tapi prediksi ini terasa terlalu sempurna...
---
Kapasitas produksi tambang memang tersendat, tapi apakah tidak mungkin ada produk pengganti yang mulai mengambil alih pasar?
Lihat AsliBalas0
MetaverseVagabond
· 12-05 16:08
Tembaga memang benar-benar sedang naik daun kali ini, pendapat Wall Street menurut saya masuk akal... pasokan sangat terbatas, sementara permintaan melonjak gila-gilaan, logikanya memang tidak ada yang salah.
Lihat AsliBalas0
ImpermanentPhilosopher
· 12-05 16:01
Tembaga kali ini memang luar biasa, pasokan benar-benar tertahan sementara permintaan melonjak, Wall Street benar-benar memainkan langkah ini dengan sangat jelas.
Lihat AsliBalas0
SnapshotLaborer
· 12-05 15:59
Pergerakan tembaga kali ini memang ada sesuatu, logika soal sisi pasokan yang terhambat memang masuk akal.
Hmm... tapi kalau soal institusi seperti Wall Street saya masih harus kasih tanda tanya, transisi energi yang membutuhkan tembaga memang masuk akal, cuma nggak tahu kapan benar-benar terealisasi.
Aluminium dan litium sama-sama anjlok, tapi tembaga malah berbalik naik? Agak terasa seperti jebakan untuk investor ritel ya.
Jangan takut sama angka 10710 itu, yang penting tetap lihat langkah The Fed nanti gimana.
Pasokan memang kuat, tapi sisi permintaan juga harus solid, nggak semua proyek infrastruktur bakal berjalan tepat waktu.
Kalau benar bisa tembus sepuluh ribu, para penambang bakal senang banget... sayangnya, para penambang kecil mungkin nggak kuat bertahan sampai hari itu.
Lihat AsliBalas0
Lonely_Validator
· 12-05 15:53
Tembaga memang jadi pemeran utama, logam lain cuma jadi pengiring... Pasokan benar-benar terhambat, sementara permintaan masih melesat, logika ini memang masuk akal.
Lihat AsliBalas0
TxFailed
· 12-05 15:42
tembaga satu-satunya aset yang mereka benar-benar bullish? lol klasik—aluminium dan litium benar-benar anjlok sementara cu cuma duduk manis. ngl, tesis krisis pasokan memang masuk akal tapi jujur sudah pernah lihat situasi seperti ini, FUD tarif selalu dihargai dua kali.
Wall Street Bertaruh pada Harga Tembaga: Target 2026 Tembus US$10.000, Logika Permintaan-Pasokan Tantang Tiga Logam Utama
【Dunia Kripto】Sebuah bank investasi Wall Street baru-baru ini mengangkat tembaga sebagai “primadona” tahun 2026, dengan target harga langsung dipatok di $10.710/ton. Logika mereka sebenarnya cukup solid: kapasitas produksi tambang hanya segitu, sementara proyek infrastruktur seperti renovasi jaringan listrik gila-gilaan menyerap tembaga, sehingga ada kesenjangan pasokan-permintaan yang nyata. Yang lebih ekstrem lagi, jika AS benar-benar menerapkan tarif, pasar tembaga global bisa semakin ketat.
Perbandingan menarik muncul—institusi yang sama tidak sebaik itu terhadap aluminium, litium, dan bijih besi. Mereka memprediksi ketiga komoditas ini akan mengalami lonjakan suplai tahun depan, sehingga harga masing-masing akan anjlok 18%, 23%, dan 17%. Jadi kesimpulannya sangat jelas: sekarang saatnya bertaruh pada posisi long tembaga.
Inti dari strategi ini sebenarnya bertaruh bahwa kendala kaku di sisi pasokan mampu menahan ledakan struktural di sisi permintaan, sementara elektrifikasi dan transisi energi memang memberikan dukungan jangka panjang bagi tembaga.