CEO salah satu perusahaan publik baru-baru ini mengungkapkan sikap yang cukup tegas saat diwawancarai media.

Menanggapi rumor di pasar tentang “tidak mampu membayar dividen”, sang nahkoda ini langsung menunjukkan data: mereka hanya butuh 8 setengah hari untuk menghimpun dana sebesar 1,44 miliar dolar AS, cukup untuk membayar dividen selama 21 bulan. Kecepatan ini, memang bisa membungkam suara-suara pesimis.

Yang lebih krusial adalah pola operasinya. Saat kejatuhan harga besar di tahun 2022, mereka berhasil bertahan. Strategi yang digunakan pun masih sama—menerbitkan saham dan obligasi dengan harga premium, lalu membeli aset kripto. Datang bear market? Tidak masalah, tinggal perlambat langkah, tapi arah tetap.

Cara main seperti ini pada dasarnya bertaruh pada logika kenaikan nilai aset. Selama bisa terus menghimpun dana dengan harga di atas nilai aset bersih, secara teori roda ini bisa terus berputar. Tentu saja, syaratnya pasar masih percaya dengan narasi ini dan bersedia membayar premium.

Soal dana cadangan 1,44 miliar dolar itu, menurut CEO tujuannya untuk “menghilangkan FUD”—tiga momok besar: ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan. Bagaimanapun, kekuatan short seller selalu mengincar isu likuiditas, jadi menunjukkan uang tunai nyata adalah cara menghadapi yang cukup ampuh.

Inti dari seluruh cerita ini sebenarnya cuma satu kalimat: punya duit, tahan banting, lanjut terus.