Kazimir dari ECB baru saja mengeluarkan beberapa pandangan menarik tentang strategi inflasi mereka. Pertama, dia melihat bahwa fluktuasi mata uang tidak terlalu berdampak pada harga konsumen seperti yang diprediksi model mereka – efek FX passthrough tampaknya lebih lemah dari yang diharapkan.
Tapi di sinilah letak tantangannya: dia memperingatkan agar tidak terlalu sering mengubah kebijakan setiap kali inflasi naik atau turun sedikit. Pendekatan reaktif seperti itu justru menciptakan lebih banyak ketidakpastian di pasar, yang saat ini tidak dibutuhkan siapa pun.
Perubahan utamanya? Waspada terhadap risiko kenaikan inflasi kembali menjadi prioritas utama. Artinya: mereka kini lebih khawatir inflasi kembali melonjak daripada tidak mencapai target. Patut diperhatikan bagaimana hal ini akan memengaruhi keputusan suku bunga mereka ke depannya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasFeeVictim
· 7jam yang lalu
Tidak mengerti apa arti ECB
Lihat AsliBalas0
OnChainDetective
· 12-08 11:32
Inflasi bukan ancaman terbesar
Lihat AsliBalas0
AirdropHarvester
· 12-08 11:25
Trik kenaikan suku bunga terus dimainkan
Lihat AsliBalas0
GasGasGasBro
· 12-08 11:20
Inflasi jadi berantakan, kan
Lihat AsliBalas0
ChainWatcher
· 12-08 11:19
Efek konversi inflasi melemah
Lihat AsliBalas0
SelfCustodyBro
· 12-08 11:13
Naik atau turunnya suku bunga, kita lihat saja nanti.
Lihat AsliBalas0
GateUser-7b078580
· 12-08 11:12
Kebijakan intervensi harus stabil, tepat, dan tegas.
Kazimir dari ECB baru saja mengeluarkan beberapa pandangan menarik tentang strategi inflasi mereka. Pertama, dia melihat bahwa fluktuasi mata uang tidak terlalu berdampak pada harga konsumen seperti yang diprediksi model mereka – efek FX passthrough tampaknya lebih lemah dari yang diharapkan.
Tapi di sinilah letak tantangannya: dia memperingatkan agar tidak terlalu sering mengubah kebijakan setiap kali inflasi naik atau turun sedikit. Pendekatan reaktif seperti itu justru menciptakan lebih banyak ketidakpastian di pasar, yang saat ini tidak dibutuhkan siapa pun.
Perubahan utamanya? Waspada terhadap risiko kenaikan inflasi kembali menjadi prioritas utama. Artinya: mereka kini lebih khawatir inflasi kembali melonjak daripada tidak mencapai target. Patut diperhatikan bagaimana hal ini akan memengaruhi keputusan suku bunga mereka ke depannya.