#美联储重启降息步伐 sudah trading selama bertahun-tahun, momen yang paling menyakitkan bukanlah penurunan saldo akun yang perlahan-lahan, tapi justru saat terkena likuidasi sampai nol—banyak orang justru memilih pergi di saat itu juga.

Baru masuk dunia kripto dulu, saya juga sering “bayar uang sekolah”. Modal awal 20.000 USDT, ngejar tren panas terus, info selalu update, tapi giliran eksekusi malah emosian. Kurang dari setengah tahun langsung rugi setengah. Saat itu baru sadar, kalau nggak ubah kebiasaan trading, separuh sisanya juga pasti habis.

Setelah berhasil keluar dari lubang itu, saya bikin tiga aturan mati buat diri sendiri:

**Pertama, nggak pernah all in.** All in itu sama aja kaya diri sendiri ke ujung tebing, satu koreksi langsung hancur. Sekarang saya terbiasa pakai setengah modal, setengah lagi disimpan. Bukan pengecut, tapi peluang di pasar selalu ada, sementara modal kamu cuma satu. Yang penting bertahan lama.

**Kedua, cut loss tanpa ragu.** Floating loss itu sendiri nggak menakutkan, yang bahaya itu nahan floating loss sambil berharap keajaiban. Udah pasang cut loss, tinggal disiplin eksekusi, jangan tanya kenapa, jangan cari alasan. Jujur aja, disiplin sudah lebih sering nyelametin saya dibanding analisis teknikal apapun.

**Ketiga, peluang yang nggak jelas langsung skip.** Setiap proyek hype pasti ada yang cuan, tapi kalau nggak ngerti proyeknya ngapain, logikanya apa, meskipun harganya naik dobel juga nggak ada hubungannya sama kamu. Lewatin aja peluang yang bukan buat kamu, justru itu bisa lindungi cuan yang seharusnya jadi milikmu.

Selama bertahun-tahun ini bisa survive, sejujurnya bukan karena dapet beberapa momen rally besar, tapi karena berhasil hindarin lubang-lubang berbahaya. Di market, tenang itu nomor satu, teknik itu nomor dua. Belajar lindungi modal dulu, profit pasti bakal datang sendiri.