Dulu kami mengira otomatisasi pasti merupakan kemajuan. Tapi di bidang keuangan, gagasan ini dipukul keras oleh kenyataan.

Di mana masalahnya? Eksekusi cepat juga berarti kesalahan cepat. Robot mudah melakukan overtrading, strategi yang rusak akan terus-menerus mendorong dana ke jurang, bahkan celah kecil pun bisa mengosongkan seluruh dompet dalam hitungan detik. Lihat saja kasus serangan flash loan, lonjakan slippage, semuanya didasarkan pada logika yang sama—ketika kecepatan reaksi manusia tidak mampu mengikuti mesin, hal buruk bisa terjadi secara sangat parah.

Jadi, masalah sebenarnya bukanlah "haruskah menggunakan otomatisasi", melainkan "bagaimana membuat mesin membantu kita menghasilkan uang, bukan membuat kita kehilangan uang".

Inilah titik masuk dari pemikiran baru: otonomi yang dilengkapi dengan pembatasan. Terlihat sederhana, tapi mengubah seluruh aturan permainan. Bukan membiarkan agen otomatis bertransaksi tanpa batas, melainkan menetapkan checkpoint di titik-titik penting—batasan ukuran transaksi, batasan risiko, dan kemampuan untuk menghentikan perilaku abnormal. Singkatnya, memasang sabuk pengaman pada mesin.