Perak belakangan ini gila-gilaan. Pada Jumat malam, kontrak berjangka sempat melonjak 11%, harga langsung melambung mendekati 80 dolar AS. Bahkan Elon Musk muncul dan menyatakan kekhawatirannya, mengatakan ini sama sekali bukan berita baik untuk produksi industri.

Sejujurnya, kenaikan tajam perak ini tidak hanya disebabkan oleh sentimen safe haven. Penyebab yang lebih dalam adalah ketidakseimbangan total antara penawaran dan permintaan—stok fisik sedang cepat menipis, dan stok di bursa utama juga menyusut secara signifikan. Faktor-faktor ini saling memperkuat, langsung membakar semangat pasar.

Ada fenomena menarik di sini: ketika harga barang industri melonjak hingga perusahaan tidak mampu menanggungnya, biasanya produk pengganti akan muncul. Siapa yang mau sepenuhnya dikendalikan oleh perak? Mengingat minyak mentah tahun-tahun lalu, yang juga mengalami lonjakan hingga mencapai harga tertinggi 147 dolar AS per barel karena ketegangan pasokan. Lalu apa? Harga minyak mentah selama bertahun-tahun tidak pernah lagi mencapai rekor tertinggi. Alasannya sangat sederhana—biaya terlalu tinggi, pasar mulai mencari solusi pengganti energi baru terbarukan, tren ini bahkan semakin cepat hingga saat ini.

Namun, perak dan minyak mentah tidak sepenuhnya sama. Kenaikan harga minyak mentah didukung oleh faktor manusia dan masalah stok yang relatif cukup, sementara kenaikan perak ini murni karena tingkat penambangan yang tidak cukup. Bahkan jika harga perak di masa depan mengalami koreksi, sulit untuk kembali ke posisi rendah, dan kemungkinan akan tetap bertahan di level tinggi dalam jangka panjang. Dari sudut pandang ini, sifat keduanya sangat berbeda. Membandingkan ini, tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa tren kenaikan perak memang agak berlebihan, dan pasar perlu melakukan peninjauan ulang.

Jadi, kesimpulannya adalah: dalam jangka pendek, harus berhati-hati terhadap logam mulia seperti perak, dan juga logam-logam lain yang berwarna. Lonjakan panas ini sebenarnya didorong oleh logam mulia, jadi setidaknya jangan ikut-ikutan membeli saat harga sedang tinggi. Waspadai risiko berbalik arah secara ekstrem, ini adalah pelajaran yang harus dilakukan saat ini.