#数字资产投资产品 melihat pernyataan Cathie Wood ini, hati terasa familiar dengan irama tertentu.
Saya ingat dengan jelas crash mendadak tahun 2011, saat Bitcoin turun dari posisi tertinggi ke angka dua digit, semua orang mengira ini adalah akhir dari segalanya. Siapa pun yang mengalami gelombang itu tahu bahwa aset dengan likuiditas tertinggi biasanya yang pertama kali dijual dan yang pertama kali menemukan dasar harga—ini bukan kelemahan, malah menunjukkan kedalaman pasar. Ethereum dan Solana mengalami penurunan yang lebih besar, ini menunjukkan bahwa mereka masih dalam proses membangun likuiditas.
Logika di balik pilihan institusi telah mengalami banyak evolusi. Dari menunggu pada 2015, mencoba-coba pada 2017, hingga masuk besar-besaran pada 2021—setiap siklus, institusi mengulangi pola yang sama: pertama memilih aset paling likuid (Bitcoin), lalu secara bertahap memperluas ke lapisan infrastruktur (Ethereum), dan akhirnya ke lapisan aplikasi serta konsumsi. Penekanan Cathie Wood bahwa Bitcoin adalah "sistem mata uang baru" sebenarnya menegaskan posisi cadangan Bitcoin, bukan sekadar instrumen investasi.
Yang paling menarik adalah variabel yang dia sebutkan—kapan bank-bank besar tradisional secara resmi memperkenalkan Bitcoin melalui ETF. Ini mengingatkan saya pada kontroversi futures tahun 2016, saat itu juga menunggu momen yang pasti. Setelah pasar mencapai dasar, desain sistem selalu menjadi kunci untuk gelombang kenaikan berikutnya. Saat ini, dengan proporsi alokasi kripto sekitar 12%-13%, menunjukkan bahwa institusi sudah mulai serius memperhatikan kategori aset ini.
Sejarah tidak pernah berulang persis, tapi selalu berirama.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#数字资产投资产品 melihat pernyataan Cathie Wood ini, hati terasa familiar dengan irama tertentu.
Saya ingat dengan jelas crash mendadak tahun 2011, saat Bitcoin turun dari posisi tertinggi ke angka dua digit, semua orang mengira ini adalah akhir dari segalanya. Siapa pun yang mengalami gelombang itu tahu bahwa aset dengan likuiditas tertinggi biasanya yang pertama kali dijual dan yang pertama kali menemukan dasar harga—ini bukan kelemahan, malah menunjukkan kedalaman pasar. Ethereum dan Solana mengalami penurunan yang lebih besar, ini menunjukkan bahwa mereka masih dalam proses membangun likuiditas.
Logika di balik pilihan institusi telah mengalami banyak evolusi. Dari menunggu pada 2015, mencoba-coba pada 2017, hingga masuk besar-besaran pada 2021—setiap siklus, institusi mengulangi pola yang sama: pertama memilih aset paling likuid (Bitcoin), lalu secara bertahap memperluas ke lapisan infrastruktur (Ethereum), dan akhirnya ke lapisan aplikasi serta konsumsi. Penekanan Cathie Wood bahwa Bitcoin adalah "sistem mata uang baru" sebenarnya menegaskan posisi cadangan Bitcoin, bukan sekadar instrumen investasi.
Yang paling menarik adalah variabel yang dia sebutkan—kapan bank-bank besar tradisional secara resmi memperkenalkan Bitcoin melalui ETF. Ini mengingatkan saya pada kontroversi futures tahun 2016, saat itu juga menunggu momen yang pasti. Setelah pasar mencapai dasar, desain sistem selalu menjadi kunci untuk gelombang kenaikan berikutnya. Saat ini, dengan proporsi alokasi kripto sekitar 12%-13%, menunjukkan bahwa institusi sudah mulai serius memperhatikan kategori aset ini.
Sejarah tidak pernah berulang persis, tapi selalu berirama.