Minggu ini pasar kripto menghadapi tiga ujian sekaligus. Efek gabungan dari kebijakan Federal Reserve, pasar tenaga kerja, dan penutupan pasar saham AS akan menjadi variabel kunci yang mempengaruhi ritme jangka pendek BTC dan ETH.

Pertama, mari kita lihat risalah rapat FOMC hari Selasa. Perbedaan pendapat di dalam Federal Reserve cukup besar—pejabat dovish khawatir tingkat pengangguran akan terus meningkat dan mendukung pelonggaran kebijakan untuk menghindari resesi; pejabat hawkish fokus pada kekakuan inflasi dan menentang pelonggaran berlebihan; sementara yang moderat memilih untuk menunggu dan melihat. Bagaimana risalah ini disusun dan dikatakan akan langsung mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap kecepatan pemangkasan suku bunga. Jika hawkish mendominasi, aset risiko akan ditekan; sebaliknya, kecenderungan dovish bisa mendorong rebound pada BTC dan ETH, dan volatilitas juga akan meningkat.

Pada hari Rabu, kita lihat data jumlah klaim pengangguran awal. Data ini adalah indikator utama kondisi pasar tenaga kerja. Angka di bawah 220.000 biasanya dianggap menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat dan dapat memperkuat posisi hawkish; angka di atas 230.000 mengindikasikan perlambatan ekonomi, ekspektasi pemangkasan suku bunga meningkat, dan mendukung aset kripto; sementara angka di antara keduanya cenderung menyebabkan pergerakan sideways yang sempit. Namun, perlu diingat bahwa data ini memiliki noise jangka pendek yang cukup besar, dan hanya perubahan tren yang signifikan yang benar-benar dapat memberikan dampak jangka panjang pada pasar.

Pada hari Kamis, pasar saham AS tutup, ini adalah waktu yang unik. Dana dari lembaga besar keluar, pasar kripto tetap berjalan 7×24, tetapi volume transaksi yang rendah dan penurunan volatilitas implisit menyebabkan BTC dan ETH cenderung sideways. Risiko utamanya adalah arus dana mendadak dapat menyebabkan fluktuasi gap, dan risiko slippage juga meningkat. Waktu ini cocok untuk menunggu atau membangun posisi lindung nilai dengan leverage rendah.

Secara keseluruhan, kunci minggu ini adalah tingkat resonansi antara sinyal kebijakan dan data. Investor harus waspada terhadap risiko likuidasi yang dipicu oleh peristiwa, sekaligus tidak melewatkan peluang tren yang jelas setelah arah pasar terbentuk.