2025 tahun ini, jika kita berbicara tentang instrumen investasi yang paling mencuri perhatian, sebenarnya bukan seperti yang kita bayangkan.

Misalnya di awal tahun, masing-masing menginvestasikan 100 rupiah untuk membeli emas, perak, saham Nvidia, Bitcoin, Ethereum, dan pada akhir tahun siapa yang paling banyak mendapatkan keuntungan? Hasilnya cukup menarik — perak dengan kenaikan lebih dari 160% langsung mengalahkan semua, menjadi kuda hitam yang sesungguhnya. Emas dan Nvidia juga tidak diam saja, kenaikan selama setahun keduanya di atas 50%, menunjukkan performa yang cukup stabil.

Ini cukup menyentuh hati para investor di dunia kripto. Di era di mana mata uang kripto sedang naik daun, logam mulia justru mengungguli banyak koin utama. Apa yang tersembunyi di balik lonjakan perak ini? Apakah itu ekspektasi inflasi? Apakah penyesuaian ulang harga terhadap aset tradisional? Atau pasar sedang mencari lindung nilai terhadap risiko? Pertanyaan-pertanyaan ini layak untuk dipikirkan lebih dalam.

Bitcoin dan Ethereum meskipun juga mengalami kenaikan, tetapi jelas tidak se"gar" perak. Ini juga mengingatkan kita, bahwa baik aset tradisional maupun aset kripto, diversifikasi adalah kunci utama. Menginvestasikan seluruh dana hanya pada satu instrumen sangat berisiko saat pasar berfluktuasi.