Harga Perpetual Protocol

Perpetual Protocol (PERP) adalah token keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang mendukung platform Protokol Perpetual. Token ini memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan kontrak berjangka perpetual dengan leverage hingga 20x pada berbagai mata uang kripto. Perpetual Protocol menggunakan pembuat pasar otomatis virtual (vAMM) untuk memastikan likuiditas dan mendukung aset sintetis. Token ini memiliki beberapa fungsi dalam ekosistem: 1. Tata Kelola: Pemegang PERP dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan protokol. 2. Staking: Pengguna dapat melakukan staking PERP untuk mendapatkan reward dari biaya trading. 3. Jaminan: PERP dapat digunakan sebagai jaminan untuk trading. Per tanggal 2025-10-30, Perpetual Protocol berada di peringkat #1151 dengan harga Rp3,393.49. Token ini mengalami perubahan +5.96% dalam 24 jam terakhir, dengan volume perdagangan sebesar Rp9.58B. Kapitalisasi pasar saat ini adalah Rp246.4B, dengan pasokan beredar sebanyak 72.6M PERP token PERP dari total pasokan 150M PERP. Protokol ini bertujuan untuk merevolusi perdagangan derivatif terdesentralisasi, menawarkan alternatif yang efisien dan tanpa izin untuk pasar berjangka tradisional.

Perpetual Protocol diciptakan pada Desember 2019. Awalnya dikenal sebagai Strike Protocol sebelum diubah namanya menjadi nama yang sekarang. Mata uang kripto ini didirikan oleh Yenwen Feng dan Shao-Kang Lee sebagai bagian dari proyek Perpetual Protocol, yang bertujuan untuk menyediakan kontrak perpetual terdesentralisasi di blockchain. Sejak peluncurannya, Perpetual Protocol telah menjadi bagian integral dari ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi), menawarkan kepada pengguna kemampuan untuk memperdagangkan kontrak perpetual dengan leverage hingga 10x. Proyek ini terus berkembang dan memperluas penawarannya, menarik perhatian dari investor ritel maupun institusional di dunia mata uang kripto.

Pendiri Perpetual Protocol adalah Yenwen Feng dan Shao-Kang. Mereka memulai proyek ini pada tahun 2025 - 7 dengan tujuan menciptakan platform perdagangan kontrak perpetual terdesentralisasi. Yenwen Feng menjabat sebagai CEO, membawa pengalaman luas dalam teknologi blockchain dan derivatif keuangan. Shao-Kang mengambil peran sebagai CTO, memanfaatkan keahliannya dalam rekayasa perangkat lunak dan kriptografi. Bersama-sama, mereka telah memimpin Perpetual Protocol menjadi pemain penting dalam ruang DeFi, menawarkan solusi inovatif untuk perdagangan derivatif terdesentralisasi di beberapa ekosistem blockchain termasuk Ethereum, Solana, Arbitrum, dan Optimism.

Perpetual Protocol beroperasi sebagai protokol perdagangan kontrak perpetual terdesentralisasi di Ethereum. Protokol ini menggunakan Automated Market Maker virtual (vAMM) untuk menyediakan likuiditas dan memungkinkan pengguna untuk berdagang dengan leverage hingga 10x. Token PERP berfungsi sebagai token tata kelola protokol, memungkinkan pemegang untuk memberikan suara pada keputusan penting dan peningkatan protokol. Dengan pasokan tetap sebesar 150 juta token, PERP tidak mengalami inflasi. Protokol ini mendukung berbagai pasangan perdagangan dan menawarkan fitur seperti limit order dan stop-loss. Tujuannya adalah menyediakan alternatif terdesentralisasi untuk platform perdagangan kontrak perpetual terpusat, menawarkan keamanan yang lebih tinggi dan mengurangi risiko counterparty. Per 2025-10-30, Perpetual Protocol memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp246.4B dan diperdagangkan pada harga Rp3,393.49. Protokol ini terus berkembang, dengan rencana untuk berekspansi ke jaringan blockchain lain dan memperkenalkan fitur-fitur baru untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan kemampuan perdagangan.

Perpetual Protocol beroperasi pada arsitektur terdesentralisasi yang dibangun di atas blockchain Ethereum. Ini menggunakan kontrak pintar untuk memungkinkan perdagangan kontrak perpetual tanpa izin. Komponen inti protokol meliputi pembuat pasar otomatis virtual (vAMM) untuk penemuan harga, rumah kliring untuk penyelesaian, dan dana asuransi untuk manajemen risiko. Perpetual Protocol juga memanfaatkan solusi penskalaan layer 2 seperti Optimism dan Arbitrum untuk meningkatkan kecepatan transaksi dan mengurangi biaya. Token PERP, dengan pasokan tetap sebesar 150M PERP, berfungsi sebagai token tata kelola, memungkinkan pemegang untuk berpartisipasi dalam keputusan dan peningkatan protokol. Arsitektur ini memastikan lingkungan perdagangan yang aman, efisien, dan terdesentralisasi untuk kontrak berjangka perpetual.

Masa depan Perpetual Protocol terlihat menjanjikan karena terus memperluas platform perdagangan terdesentralisasi dan meningkatkan likuiditasnya. Pada 2026, proyek ini bertujuan untuk menerapkan interoperabilitas lintas rantai, memungkinkan perdagangan yang mulus di berbagai blockchain. Pada 2027, Perpetual Protocol berencana untuk memperkenalkan alat manajemen risiko yang canggih dan meningkatkan model tata kelolanya. Peta jalan untuk 2030 mencakup pengembangan strategi perdagangan berbasis AI dan ekspansi ke pasar baru. Dengan harga saat ini di Rp3,393.49 dan kapitalisasi pasar sebesar Rp246.4B, Perpetual Protocol berada dalam posisi yang baik untuk pertumbuhan potensial di ruang DeFi. Tim berfokus pada peningkatan adopsi, peningkatan pengalaman pengguna, dan tetap berada di garis depan perdagangan derivatif terdesentralisasi. Seiring perkembangan pasar kripto, Perpetual Protocol bertujuan untuk menjadi platform terkemuka untuk kontrak perpetual dan aset sintetis pada 2035.