Ketegangan antara China dan Amerika Serikat tetap tinggi, namun kedua kekuatan tersebut berusaha untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka. Sinyal terbaru? Sebuah panggilan telepon antara wakil menteri luar negeri, yang oleh banyak analis dianggap sebagai langkah diplomatik yang hati-hati ke depan.
🔹 Pembicaraan Berlanjut – Bahkan Tanpa Terobosan
Pada hari Kamis, Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu dan Deputi Menteri Luar Negeri AS Christopher Landau berbicara melalui telepon. Pernyataan resmi singkat dan samar, tetapi waktu percakapan menunjukkan bahwa itu bukan kebetulan. Itu terjadi hanya beberapa minggu setelah pertemuan tatap muka di Jenewa, di mana kedua belah pihak sementara mencabut tarif dan berjanji untuk bekerja menuju kesepakatan yang lebih luas.
Para analis melihat panggilan tersebut sebagai tanda positif. "Sepertinya garis Jenewa benar-benar berfungsi," kata Dan Wang dari Eurasia Group, menunjuk pada fakta bahwa dialog itu sendiri jarang terjadi di iklim tegang saat ini.
🔹 Duta Besar AS yang Baru dan Pertanyaan Fentanyl
Minggu ini, Ma juga bertemu dengan Duta Besar AS yang baru untuk China, David Perdue, yang menekankan kesesuaiannya dengan tujuan Presiden Trump. Salah satu isu utama dalam daftar itu adalah tekanan AS terhadap China untuk menindak ekspor prekursor fentanyl, yang menurut Washington memperburuk krisis opioid di Amerika.
Para cendekiawan Tiongkok mengharapkan negosiasi fentanyl menjadi item agenda kunci dalam putaran pembicaraan berikutnya.
🔹 Jenewa Menghadirkan Gencatan Senjata Singkat
Pertemuan Jenewa menandai momen tenang yang langka: AS dan China sepakat untuk menangguhkan sebagian besar tarif dan mengeluarkan pernyataan bersama — yang pertama kalinya sejak kesepakatan iklim pada November 2023.
Namun, sementara pesan publik bersifat diplomatis, konflik teknologi mendidih di belakang layar. Pemerintah AS baru-baru ini memerintahkan perusahaan domestik untuk berhenti menggunakan chip AI China, terutama dari Huawei. Beijing menanggapi dengan tuduhan "penindasan sepihak" dan memperingatkan akan adanya tindakan balasan.
🔹 Dimon Bertemu Pemimpin Tiongkok: Kemajuan Tanpa Kejelasan
Pada hari yang sama dengan panggilan telepon, Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng juga bertemu dengan CEO JPMorgan Jamie Dimon. Dia memberi tahu Dimon bahwa "kemajuan signifikan" telah dicapai dalam negosiasi perdagangan dan bahwa Tiongkok ingin lebih membuka pasarnya untuk perusahaan-perusahaan Amerika.
Namun, tidak ada hasil spesifik yang diumumkan, dan para ahli tetap berhati-hati.
Menurut media Tiongkok, Dimon dilaporkan mengatakan kepada pejabat bahwa AS tidak ingin memisahkan diri dari Tiongkok — pesan yang sangat kontras dengan langkah-langkah terbaru Washington untuk membatasi ekspor teknologi.
🔹 Pembicaraan Perdagangan Berlanjut, Tetapi Ketegangan Teknologi Meningkat
Analis di Nomura merangkum situasi dengan tegas: pemisahan strategis tidak terhindarkan. Sementara pemerintahan Trump mungkin akan mencabut beberapa tarif sektor tertentu, akses ke teknologi kunci kemungkinan akan tetap terblokir. Sebagai tanggapan, China bisa membatasi ekspor logam tanah jarang, yang penting untuk kendaraan listrik dan aplikasi militer.
Jadi, sementara para diplomat masih mengangkat telepon, kedua belah pihak secara diam-diam meningkatkan ketegangan ekonomi mereka di belakang layar.
Tetap selangkah lebih maju – ikuti profil kami dan tetap terinformasi tentang segala hal penting di dunia cryptocurrency!
Pemberitahuan:
,,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini hanya dimaksudkan untuk tujuan edukasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat investasi dalam situasi apapun. Konten halaman-halaman ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau bentuk nasihat lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam cryptocurrency dapat berisiko dan dapat mengakibatkan kerugian finansial.“
Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
China dan AS Terus Berbicara – Jalur Diplomatik Tetap Terbuka di Tengah Meningkatnya Ketegangan
Ketegangan antara China dan Amerika Serikat tetap tinggi, namun kedua kekuatan tersebut berusaha untuk menjaga saluran komunikasi tetap terbuka. Sinyal terbaru? Sebuah panggilan telepon antara wakil menteri luar negeri, yang oleh banyak analis dianggap sebagai langkah diplomatik yang hati-hati ke depan.
🔹 Pembicaraan Berlanjut – Bahkan Tanpa Terobosan Pada hari Kamis, Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu dan Deputi Menteri Luar Negeri AS Christopher Landau berbicara melalui telepon. Pernyataan resmi singkat dan samar, tetapi waktu percakapan menunjukkan bahwa itu bukan kebetulan. Itu terjadi hanya beberapa minggu setelah pertemuan tatap muka di Jenewa, di mana kedua belah pihak sementara mencabut tarif dan berjanji untuk bekerja menuju kesepakatan yang lebih luas. Para analis melihat panggilan tersebut sebagai tanda positif. "Sepertinya garis Jenewa benar-benar berfungsi," kata Dan Wang dari Eurasia Group, menunjuk pada fakta bahwa dialog itu sendiri jarang terjadi di iklim tegang saat ini.
🔹 Duta Besar AS yang Baru dan Pertanyaan Fentanyl Minggu ini, Ma juga bertemu dengan Duta Besar AS yang baru untuk China, David Perdue, yang menekankan kesesuaiannya dengan tujuan Presiden Trump. Salah satu isu utama dalam daftar itu adalah tekanan AS terhadap China untuk menindak ekspor prekursor fentanyl, yang menurut Washington memperburuk krisis opioid di Amerika. Para cendekiawan Tiongkok mengharapkan negosiasi fentanyl menjadi item agenda kunci dalam putaran pembicaraan berikutnya.
🔹 Jenewa Menghadirkan Gencatan Senjata Singkat Pertemuan Jenewa menandai momen tenang yang langka: AS dan China sepakat untuk menangguhkan sebagian besar tarif dan mengeluarkan pernyataan bersama — yang pertama kalinya sejak kesepakatan iklim pada November 2023. Namun, sementara pesan publik bersifat diplomatis, konflik teknologi mendidih di belakang layar. Pemerintah AS baru-baru ini memerintahkan perusahaan domestik untuk berhenti menggunakan chip AI China, terutama dari Huawei. Beijing menanggapi dengan tuduhan "penindasan sepihak" dan memperingatkan akan adanya tindakan balasan.
🔹 Dimon Bertemu Pemimpin Tiongkok: Kemajuan Tanpa Kejelasan Pada hari yang sama dengan panggilan telepon, Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng juga bertemu dengan CEO JPMorgan Jamie Dimon. Dia memberi tahu Dimon bahwa "kemajuan signifikan" telah dicapai dalam negosiasi perdagangan dan bahwa Tiongkok ingin lebih membuka pasarnya untuk perusahaan-perusahaan Amerika. Namun, tidak ada hasil spesifik yang diumumkan, dan para ahli tetap berhati-hati. Menurut media Tiongkok, Dimon dilaporkan mengatakan kepada pejabat bahwa AS tidak ingin memisahkan diri dari Tiongkok — pesan yang sangat kontras dengan langkah-langkah terbaru Washington untuk membatasi ekspor teknologi.
🔹 Pembicaraan Perdagangan Berlanjut, Tetapi Ketegangan Teknologi Meningkat Analis di Nomura merangkum situasi dengan tegas: pemisahan strategis tidak terhindarkan. Sementara pemerintahan Trump mungkin akan mencabut beberapa tarif sektor tertentu, akses ke teknologi kunci kemungkinan akan tetap terblokir. Sebagai tanggapan, China bisa membatasi ekspor logam tanah jarang, yang penting untuk kendaraan listrik dan aplikasi militer. Jadi, sementara para diplomat masih mengangkat telepon, kedua belah pihak secara diam-diam meningkatkan ketegangan ekonomi mereka di belakang layar.
#TradeWars , #usa , #china , #Tariffs , #TradingCommunity
Tetap selangkah lebih maju – ikuti profil kami dan tetap terinformasi tentang segala hal penting di dunia cryptocurrency! Pemberitahuan: ,,Informasi dan pandangan yang disajikan dalam artikel ini hanya dimaksudkan untuk tujuan edukasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat investasi dalam situasi apapun. Konten halaman-halaman ini tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau bentuk nasihat lainnya. Kami memperingatkan bahwa berinvestasi dalam cryptocurrency dapat berisiko dan dapat mengakibatkan kerugian finansial.“