Adidas, raksasa Jerman dalam pakaian olahraga, menghadapi tantangan signifikan di pasar Tiongkok, tetapi juga melihat peluang pertumbuhan. Seiring perusahaan ini beradaptasi dengan kondisi ekonomi dan konsumsi yang berubah, kinerjanya di Tiongkok dapat memiliki implikasi penting bagi posisinya secara global.
Dampak Tarif dan Kondisi Ekonomi
Tarif telah mempengaruhi perusahaan pakaian di seluruh dunia, dan Adidas bukanlah pengecualian. Menurut laporan triwulanan 30 Juli, CEO Adidas, Bjørn Gulden, mengungkapkan bahwa perusahaan mengalami dampak miliaran euro selama kuartal kedua akibat tarif impor AS baru-baru ini. Perusahaan memperkirakan bahwa mereka dapat menghadapi biaya terkait tarif hingga 200 juta euro (232 juta dolar) selama sisa tahun 2025, yang setara dengan 3,4% dari pendapatannya sebesar 5.950 juta euro (6.900 juta dolar) pada kuartal kedua.
Tekanan tarif ini, dikombinasikan dengan ketidakpastian ekonomi global, telah berkontribusi pada penurunan 21% dalam saham Adidas sejauh ini di tahun 2025. Harga saham jatuh menjadi 95,35 dolar pada 6 Agustus, harga terendah tahun ini, menempatkan perusahaan pada risiko mencapai harga terendahnya sejak Oktober 2023.
Strategi Pemulihan dan Pendekatan di Pasar Tiongkok
Meskipun menghadapi tantangan ini, Adidas tetap memiliki pandangan optimis tentang kemampuannya untuk menjadi "pemimpin di semua pasar", kecuali di Amerika Utara. Perusahaan sedang menjelajahi strategi untuk mendapatkan kembali pijakan, terutama di pasar Tiongkok yang krusial.
Salah satu area fokus adalah segmen sepatu lari. Adam Cochrane, analis Deutsche Bank AG, baru-baru ini menggambarkan sepatu lari sebagai kategori sepatu yang paling "menarik" dalam hal pertumbuhan pasar. Adidas telah merespons tren ini dengan meluncurkan dua model sepatu lari tahun ini: Adizero Adios Pro 4 pada bulan Januari dan Adidas Boston 13 pada bulan Mei.
Perspektif Pasar Digital dan Web3 di Cina
Dalam konteks pasar China, Adidas sedang menjelajahi peluang di bidang digital dan Web3. Meskipun perusahaan belum secara resmi mengumumkan strategi spesifik untuk sektor ini di China, minat yang berkembang dari konsumen China terhadap teknologi blockchain dan aset digital dapat membuka jalan baru untuk pertumbuhan.
Integrasi teknologi Web3 dalam strategi Adidas di China dapat mencakup:
Autentikasi produk: Menggunakan blockchain untuk memerangi pemalsuan, masalah yang terus-menerus di pasar Tiongkok.
Pengalaman belanja imersif: Menerapkan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) di toko fisik dan online.
Program loyalitas berbasis token: Membuat sistem penghargaan inovatif menggunakan token tidak fungible (NFTs).
Inisiatif ini dapat membantu Adidas membedakan diri di pasar yang sangat kompetitif dan canggih secara teknologi seperti China.
Pertimbangan untuk Investor
Para investor harus tetap waspada terhadap bagaimana Adidas menghadapi tantangan tarif dan menyesuaikan strateginya dengan pasar China. Kemampuan perusahaan untuk berinovasi di ruang digital dan Web3, terutama di China, dapat menjadi faktor pembeda yang penting.
Sangat penting untuk mengamati laporan laba yang akan datang untuk mengevaluasi efektivitas strategi Adidas di pasar Tiongkok dan dampaknya terhadap kinerja global perusahaan. Para investor yang tertarik pada sektor pakaian olahraga dan pada perusahaan dengan eksposur signifikan ke pasar Tiongkok harus mempertimbangkan faktor-faktor ini saat mengevaluasi potensi jangka panjang Adidas.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Adidas di China: Tantangan dan Peluang di Pasar yang Berubah
Adidas, raksasa Jerman dalam pakaian olahraga, menghadapi tantangan signifikan di pasar Tiongkok, tetapi juga melihat peluang pertumbuhan. Seiring perusahaan ini beradaptasi dengan kondisi ekonomi dan konsumsi yang berubah, kinerjanya di Tiongkok dapat memiliki implikasi penting bagi posisinya secara global.
Dampak Tarif dan Kondisi Ekonomi
Tarif telah mempengaruhi perusahaan pakaian di seluruh dunia, dan Adidas bukanlah pengecualian. Menurut laporan triwulanan 30 Juli, CEO Adidas, Bjørn Gulden, mengungkapkan bahwa perusahaan mengalami dampak miliaran euro selama kuartal kedua akibat tarif impor AS baru-baru ini. Perusahaan memperkirakan bahwa mereka dapat menghadapi biaya terkait tarif hingga 200 juta euro (232 juta dolar) selama sisa tahun 2025, yang setara dengan 3,4% dari pendapatannya sebesar 5.950 juta euro (6.900 juta dolar) pada kuartal kedua.
Tekanan tarif ini, dikombinasikan dengan ketidakpastian ekonomi global, telah berkontribusi pada penurunan 21% dalam saham Adidas sejauh ini di tahun 2025. Harga saham jatuh menjadi 95,35 dolar pada 6 Agustus, harga terendah tahun ini, menempatkan perusahaan pada risiko mencapai harga terendahnya sejak Oktober 2023.
Strategi Pemulihan dan Pendekatan di Pasar Tiongkok
Meskipun menghadapi tantangan ini, Adidas tetap memiliki pandangan optimis tentang kemampuannya untuk menjadi "pemimpin di semua pasar", kecuali di Amerika Utara. Perusahaan sedang menjelajahi strategi untuk mendapatkan kembali pijakan, terutama di pasar Tiongkok yang krusial.
Salah satu area fokus adalah segmen sepatu lari. Adam Cochrane, analis Deutsche Bank AG, baru-baru ini menggambarkan sepatu lari sebagai kategori sepatu yang paling "menarik" dalam hal pertumbuhan pasar. Adidas telah merespons tren ini dengan meluncurkan dua model sepatu lari tahun ini: Adizero Adios Pro 4 pada bulan Januari dan Adidas Boston 13 pada bulan Mei.
Perspektif Pasar Digital dan Web3 di Cina
Dalam konteks pasar China, Adidas sedang menjelajahi peluang di bidang digital dan Web3. Meskipun perusahaan belum secara resmi mengumumkan strategi spesifik untuk sektor ini di China, minat yang berkembang dari konsumen China terhadap teknologi blockchain dan aset digital dapat membuka jalan baru untuk pertumbuhan.
Integrasi teknologi Web3 dalam strategi Adidas di China dapat mencakup:
Inisiatif ini dapat membantu Adidas membedakan diri di pasar yang sangat kompetitif dan canggih secara teknologi seperti China.
Pertimbangan untuk Investor
Para investor harus tetap waspada terhadap bagaimana Adidas menghadapi tantangan tarif dan menyesuaikan strateginya dengan pasar China. Kemampuan perusahaan untuk berinovasi di ruang digital dan Web3, terutama di China, dapat menjadi faktor pembeda yang penting.
Sangat penting untuk mengamati laporan laba yang akan datang untuk mengevaluasi efektivitas strategi Adidas di pasar Tiongkok dan dampaknya terhadap kinerja global perusahaan. Para investor yang tertarik pada sektor pakaian olahraga dan pada perusahaan dengan eksposur signifikan ke pasar Tiongkok harus mempertimbangkan faktor-faktor ini saat mengevaluasi potensi jangka panjang Adidas.