Pengertian Web3 Ownership Wallets dan Decentralized Apps

⚠️ Disclaimer Edukasi: Materi ini disediakan hanya untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan saran investasi. Selalu lakukan riset mandiri sebelum mengambil keputusan finansial.

• Web1 (awal internet) adalah era situs web statis yang hanya dapat dibaca, di mana Anda sekadar mengakses dan mengonsumsi informasi.
• Web2 (internet saat ini) memungkinkan baca-tulis pada platform interaktif seperti media sosial, sehingga Anda bisa membuat konten, tetapi kendali platform dan data tetap berada di tangan perusahaan besar (misal Google, Facebook, dll.).
• Web3 bersifat baca-tulis-memiliki — Anda tidak hanya berinteraksi, tetapi juga benar-benar memiliki data dan aset di platform. Bukan segelintir korporasi yang mengatur, melainkan platform Web3 terdesentralisasi dan sering dikelola oleh komunitas pengguna.

Kesalahpahaman Umum tentang Web3

• “Web3 itu anonim.” Fakta sebenarnya, kebanyakan blockchain publik bersifat pseudonim: alamat bukan nama, tetapi transaksi bersifat publik dan permanen, serta aktivitas on-chain dapat dianalisis dan ditautkan.
• “Semua di Web3 terdesentralisasi.” Banyak proyek dimulai dengan model yang lebih terpusat lalu berangsur terdesentralisasi (“desentralisasi progresif”). Selalu periksa siapa yang memegang kendali atas kunci, upgrade, antarmuka pengguna (front-end), dan tata kelola.
• “Wallet sama dengan akun exchange.” Wallet self-custody berarti Anda memegang kendali atas kunci. Akun exchange umumnya bersifat kustodian, di mana perusahaan menyimpan aset Anda (masing-masing punya keunggulan dan risiko berbeda).
• “Menghubungkan wallet pasti aman.” DApp akan meminta izin; hanya tandatangani yang Anda pahami dan tinjau rutin izin yang telah diberikan.

Kepemilikan dan Dompet Kripto: Konsep utama Web3 adalah Anda memegang kepemilikan aset digital melalui dompet kripto. Crypto wallet bukan sekadar alat penyimpan dana — fungsinya menyerupai identitas digital Anda di Web3. Dompet kripto menyimpan cryptocurrency dan NFT (koleksi digital) atau item game, serta berfungsi sebagai identitas untuk login ke aplikasi Web3. Sebagai contoh, daripada membuat akun dengan username dan password, aplikasi Web3 cukup meminta Anda untuk menghubungkan dompet kripto. Dengan cara ini, Anda membuktikan “Saya mengendalikan alamat ini” dan langsung masuk — tanpa email atau pihak ketiga. Private key dompet kripto hanya Anda yang miliki, sehingga kendali penuh atas aset ada di tangan Anda. Identitas mandiri ini sangat berbeda dengan Web2, di mana akun Anda bisa diblokir atau data dihapus oleh perusahaan. Di Web3, selama kunci Anda aman, kepemilikan aset dan identitas digital sepenuhnya milik Anda.

Sekilas Wallet Populer (dan kegunaan terbaiknya)

Pilihan wallet terbaik tergantung chain yang digunakan, jenis perangkat, dan preferensi mobile atau browser. Berikut lima opsi generalis yang populer:

MetaMask (browser, mobile)

Kegunaan terbaik: EVM chain (Ethereum, Polygon, Arbitrum, dll.), kompatibilitas dApp luas, mendukung ekstensi dan mobile.

• Catatan: Dilaporkan memiliki lebih dari 30 juta MAU pada awal 2024; kini dilengkapi peringatan keamanan default.

Trust Wallet (mobile, ekstensi browser)

Kegunaan terbaik: Pengalaman mobile multi-chain yang sederhana; mendukung lebih dari 100 blockchain; sangat cocok untuk pengguna baru.

• Catatan: Komunikasi tim menyoroti basis pengguna besar dan dukungan multi-chain; verifikasi klaim karena data bisa bernuansa pemasaran.

Phantom (mobile, browser)

Kegunaan terbaik: Pengalaman Solana-first dengan proses penukaran cepat dan alur kerja NFT; kini mendukung multi-chain (Solana, Ethereum, Bitcoin, dan lainnya).

• Catatan: Dilaporkan sekitar 10 juta MAU pada 2024 (laporan tahunan resmi).

Coinbase Wallet (mobile, ekstensi browser)

• Kegunaan terbaik: Self-custody dengan akses mudah ke ekosistem Coinbase; dukungan solid untuk Ethereum, Base, Optimism, Polygon, dan Solana NFT; proses pengaturan dan impor yang mudah digunakan.

Gate Wallet (mobile, web3 portal)

• Kegunaan terbaik: Wallet multi-chain dengan dApp hub, halaman airdrop dan tugas untuk eksplorasi on-chain. Sangat cocok bagi pengguna ekosistem Gate.

Tips: Apa pun pilihan wallet, pelajari cara backup frasa pemulihan, verifikasi izin dApp, dan pertimbangkan untuk memisahkan wallet antara eksplorasi dan penyimpanan saldo besar.

Sebagai contoh nyata, MetaMask merupakan aplikasi wallet browser dan mobile yang sangat populer. Saat Anda mengakses situs Web3 (misalnya game atau marketplace terdesentralisasi) menggunakan MetaMask, situs meminta izin MetaMask untuk terhubung. Hanya dengan beberapa klik, Anda langsung login dan siap menggunakan aplikasi. Tidak ada permintaan nama atau nomor telepon; alamat wallet adalah identitas Anda. Saat ini, puluhan juta orang sudah menggunakan wallet seperti ini — MetaMask saja melewati 30 juta pengguna aktif bulanan pada awal 2024 — menunjukkan tren adopsi yang meningkat untuk akses layanan online dengan cara baru.

Aplikasi Terdesentralisasi (dApp): Web3 didorong oleh aplikasi terdesentralisasi, atau dApp. Aplikasi ini berjalan di jaringan blockchain, bukan server terpusat. Pada dApp, logika dan data utama tersimpan di blockchain (sering melalui smart contract, yakni program eksekusi otomatis di blockchain). Tidak ada satu perusahaan pun yang memegang kontrol penuh atas aplikasi; pengelolaan dilakukan oleh kode dan biasanya komunitas pengguna. dApp tetap memiliki tampilan antarmuka seperti aplikasi biasa — umumnya berupa website atau UI umum — namun di balik layar, mereka berinteraksi langsung dengan smart contract blockchain.

Apa saja yang bisa dilakukan dengan dApp? Saat ini sudah tersedia banyak contoh: Anda dapat menggunakan layanan keuangan terdesentralisasi (DeFi) untuk meminjam atau menukar kripto tanpa bank, bermain game di mana item game adalah token blockchain yang benar-benar Anda miliki, bergabung dengan jejaring sosial yang profil dan kontennya tersimpan di storage terdesentralisasi, serta banyak fitur lainnya. Sebagai contoh, Uniswap merupakan dApp yang memungkinkan trading token langsung dengan smart contract (tanpa exchange terpusat), dan OpenSea adalah marketplace dApp untuk non-fungible token (NFT) yang mempertemukan pembeli dan penjual koleksi digital. Pembahasan lebih lanjut tentang DeFi atau NFT tidak dilakukan di bagian ini, namun contoh-contoh ini menunjukkan Web3 secara nyata. Intinya, aplikasi Web3 memberi Anda kendali dan kepemilikan lebih besar. Jika Anda membeli item digital di game Web3, aset itu benar-benar tersimpan di wallet Anda — bukan sekadar data di database game yang dapat dihapus sewaktu-waktu. Jika Anda aktif di platform sosial Web3, Anda bisa memperoleh token yang memberi hak suara dalam tata kelola atau nilai jaringan.

Perlu dipahami, Web3 masih merupakan konsep yang terus berkembang. Tidak semua yang mengklaim dirinya “Web3” benar-benar terdesentralisasi atau sempurna. Namun, visi besarnya adalah internet yang berpusat pada kepemilikan: pengguna memegang kendali atas data, aset digital, bahkan kepemilikan di platform. Teknologi blockchain memungkinkan terciptanya aset digital terbatas seperti cryptocurrency dan NFT, dan desentralisasi memastikan tidak ada satu pihak yang dapat mengambil atau menyensor aset secara sepihak. Web3 memberdayakan Anda sebagai pengguna di dunia daring, memberikan kendali penuh, privasi, dan peluang memperoleh manfaat dari perkembangan platform, bukan sekadar menjadi “produk” perusahaan teknologi besar.

Dengan memahami prinsip Web3 tentang kepemilikan, dompet kripto, dan dApp, Anda mulai melihat bagaimana internet sedang berevolusi. Selanjutnya, kita akan membahas Metaverse — konsep yang sering selaras dengan Web3 — untuk melihat bagaimana gagasan-gagasan ini diimplementasikan ke dunia virtual dan pengalaman digital.