Harga Bitcoin Tidak Terpengaruh di $116K Meskipun Ancaman Terbaru Trump Terhadap Rusia dan China

Presiden AS Donald Trump percaya bahwa perang antara Rusia dan Ukraina bisa segera berakhir, tetapi hanya jika NATO mengikuti instruksinya.

POTUS mendorong semua negara dalam persatuan untuk menghentikan pembelian minyak dari Rusia, yang telah melemahkan kekuatan tawar mereka. Selain itu, ia ingin memberlakukan "sanksi besar" terhadap Rusia ketika semua negara dalam NATO telah menyetujui.

Ia menambahkan bahwa ini bukan perang Trump, karena perang ini tidak akan pernah dimulai jika dia menjadi Presiden pada saat itu. Sebaliknya, ia menegaskan kembali posisinya bahwa ini adalah perang Biden dan Zelenskyy, dan dia ada di sana untuk membantu menghentikannya dan menyelamatkan “ribuan nyawa Rusia dan Ukraina.”

"Jika NATO melakukan apa yang saya katakan, perang ini akan berakhir dengan cepat, dan semua nyawa itu akan diselamatkan! Jika tidak, Anda hanya membuang waktu saya, dan waktu, energi, serta uang Amerika Serikat," – kata Trump.

Dia juga percaya bahwa memberlakukan tarif 50% hingga 100% pada China dari semua negara NATO akan membantu, karena raksasa Asia tersebut memiliki "kontrol yang kuat, dan bahkan cengkeraman, atas Rusia, dan tarif yang kuat ini akan memutuskan cengkeraman itu."

TERBARU: Presiden Trump mengatakan semua negara NATO sedang bersiap untuk “melakukan sanksi besar terhadap Rusia” dan memberlakukan tarif 50% hingga 100% pada China. pic.twitter.com/lhhiV7OIpk

— The Kobeissi Letter (@KobeissiLetter) 13 September 2025

Perkembangan makroekonomi yang serupa, bahkan ancaman dari Presiden AS, cenderung mempengaruhi pasar cryptocurrency yang selalu bergejolak, terutama ketika mereka diterbitkan selama akhir pekan ketika semua pasar finansial lainnya ditutup.

Namun, ini belum terjadi sejauh ini kali ini. Harga Bitcoin naik hampir 5% dalam seminggu terakhir, dan tetap tak tergoyahkan dekat $116,000, seperti yang terjadi sebelum ancaman Trump disiarkan.