

Perdagangan cryptocurrency terus mengalami peningkatan popularitas dalam beberapa tahun terakhir, namun tetap memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangannya adalah slippage, fenomena yang dapat memengaruhi hasil trading secara signifikan. Artikel ini membahas konsep slippage dalam trading crypto, penyebabnya, serta cara mengelola risiko tersebut.
Slippage dalam trading cryptocurrency adalah selisih antara harga yang diharapkan saat melakukan transaksi dan harga sebenarnya ketika transaksi dieksekusi. Selisih ini bisa terjadi ke arah mana pun, sehingga memberikan hasil positif atau negatif bagi trader. Slippage positif terjadi ketika trader membayar lebih rendah atau menerima lebih tinggi dari perkiraan, sedangkan slippage negatif terjadi saat trader membayar lebih mahal atau menerima lebih sedikit dari yang diharapkan.
Berikut sejumlah faktor yang menyebabkan slippage di pasar cryptocurrency:
Volatilitas Harga: Perubahan harga yang cepat dan besar di pasar crypto dapat memicu slippage karena harga bisa berubah antara waktu order ditempatkan dan eksekusi.
Ukuran Pasar: Pasar cryptocurrency masih relatif kecil dibandingkan pasar keuangan tradisional, sehingga likuiditas lebih rendah dan potensi slippage lebih tinggi.
Volume Trading: Cryptocurrency atau altcoin yang kurang populer biasanya memiliki volume trading rendah, menyebabkan spread bid-ask lebih lebar dan peluang slippage meningkat.
Slippage tolerance adalah pengaturan yang digunakan trader untuk menentukan besaran slippage yang dapat diterima. Nilai ini dinyatakan dalam persentase dan menunjukkan deviasi maksimum dari harga yang diharapkan sebelum transaksi dibatalkan. Contohnya, slippage tolerance 0,5% berarti transaksi hanya dieksekusi jika harga berada dalam kisaran 0,5% di atas atau di bawah harga target.
Slippage rate adalah persentase selisih antara harga yang diharapkan dan harga eksekusi transaksi. Trader dapat menghitungnya dengan rumus berikut:
(Jumlah slippage) / (Harga limit - Harga yang diharapkan) x 100 = Persentase slippage
Memahami slippage rate membantu trader mengevaluasi efisiensi eksekusi transaksi dan menyesuaikan strategi mereka secara optimal.
Slippage tidak bisa dihilangkan sepenuhnya dalam trading crypto, namun trader dapat menerapkan beberapa strategi untuk meminimalkan dampaknya:
Atur slippage tolerance secara ketat: Penyesuaian slippage tolerance yang cermat membantu mengelola risiko dan memastikan transaksi berlangsung dalam rentang harga yang dapat diterima.
Gunakan limit order: Limit order memungkinkan trader menentukan harga spesifik, sehingga mengurangi risiko slippage tak terduga dibandingkan market order.
Fokus pada aset crypto yang likuid: Bertransaksi pada cryptocurrency dengan volume tinggi dan likuiditas besar membantu mengurangi slippage karena spread bid-ask yang lebih sempit.
Hindari trading saat volatilitas ekstrem: Memantau kondisi pasar dan menghindari transaksi pada periode volatilitas tinggi dapat membantu menekan risiko slippage.
Slippage merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari trading cryptocurrency akibat volatilitas dan ukuran pasar yang relatif kecil. Dengan memahami faktor penyebab slippage dan menerapkan strategi pengelolaan risiko, trader dapat lebih optimal menavigasi pasar crypto serta meningkatkan potensi hasil trading. Seiring evolusi pasar cryptocurrency, pemahaman mendalam tentang konsep slippage dan penyesuaian strategi trading menjadi kunci sukses di lanskap keuangan yang dinamis. Dengan pertumbuhan dan kematangan pasar sejak tahun 2025, trader kini memiliki lebih banyak alat dan sumber daya untuk mengelola slippage secara efektif.
Slippage 2% berarti harga transaksi aktual berselisih 2% dari harga yang diharapkan. Kondisi ini umum terjadi di pasar crypto yang volatil, mencerminkan perbedaan antara harga target dan harga eksekusi.
Slippage 0,5% umumnya dianggap baik untuk pasar yang sangat likuid. Nilai ini cukup wajar untuk sebagian besar transaksi, namun mungkin perlu penyesuaian untuk aset kurang likuid atau order berukuran besar.
Slippage normal dalam crypto biasanya berkisar antara 0,1% hingga 0,2% untuk koin likuid, memperhitungkan perubahan harga selama eksekusi order.











