Blockchain tidak menggulingkan SWIFT, melainkan justru menyelamatkannya.

Selama sepuluh tahun terakhir, semua orang selalu menanyakan satu pertanyaan: “Apakah blockchain akan mendisrupsi SWIFT?”

Dari “Didisrupsi” ke “Mendarat”: Pertemuan Bersejarah

Dalam narasi besar Web3, Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT) selalu dipandang sebagai “benteng dunia lama” yang menunggu untuk didisrupsi oleh teknologi blockchain. Namun, dari strategi berkelanjutan tahun 2023 hingga 2025, terlihat bahwa SWIFT tidak mengambil posisi bertahan, melainkan melakukan “pendaratan strategis” secara proaktif.

Puncak dari perjalanan ini terjadi pada November 2025 ketika Citibank dan SWIFT berhasil menyelesaikan uji coba penyelesaian PvP (pembayaran lawan pembayaran) antara mata uang fiat dan mata uang digital, mendorong standar interoperabilitas lintas rantai. Ini bukan lagi sekadar eksplorasi teknologi, melainkan “pendaratan” penting pasukan utama keuangan tradisional di ranah blockchain, menandai perubahan mendasar dalam sifat perang kekuasaan penyelesaian global.

Artikel ini akan mengulas, dari perspektif “pergantian kekuasaan keuangan global”, bagaimana SWIFT dalam tiga tahun berhasil merebut titik strategis di bidang penyelesaian aset digital.

2023: Pengintaian dan Pemecah Kebuntuan

Peristiwa Kunci: Uji Coba Interoperabilitas Tahap Pertama SWIFT dengan Raksasa Keuangan dan Chainlink

Eksplorasi di tahun 2023 merupakan “tahap pengintaian” dari strategi SWIFT. Tujuan utamanya adalah mengatasi masalah aset tokenisasi yang terfragmentasi dan sulit dipindahkan secara aman lintas rantai.

SWIFT secara tegas meninggalkan gagasan membangun sistem terisolasi sendiri, dan beralih mencari “penerjemah universal” yang dapat menghubungkan infrastruktur SWIFT yang ada dengan semua blockchain secara aman. Chainlink dengan Cross-Chain Interoperability Protocol (CCIP) memegang peran kunci ini. CCIP mampu mengirimkan informasi pesan ISO 20022 SWIFT ke blockchain secara aman dan dapat diverifikasi, serta memungkinkan transfer token dari Ethereum ke permissioned chain.

Pada tahap ini, SWIFT berhasil memetakan dunia on-chain secara awal, dan mengonfirmasi Chainlink sebagai “lapisan abstraksi perusahaan” yang akan menjadi fondasi komunikasi untuk pendaratan strategis masa depan.

2024: Menguasai Pantai

Peristiwa Kunci: Uji Coba Sukses UBS untuk Pembelian dan Penebusan Dana Tokenisasi

Uji coba dana UBS pada November 2024 adalah momen kunci dalam aksi pendaratan SWIFT, yang mendefinisikan “model hybrid” sebagai standar operasional masa depan RWA di keuangan tradisional.

Model ini secara sempurna menyelesaikan kontradiksi antara kepatuhan dan efisiensi institusi. Melalui proses teknis CRE dari Chainlink, instruksi pembelian dan penebusan tetap dikirimkan melalui sistem pesan SWIFT, tetapi minting dan burning aset di blockchain dilakukan secara atomik dan otomatis.

Ini mengirimkan sinyal jelas ke industri dana global senilai USD 100 triliun: Anda tidak perlu sepenuhnya meninggalkan proses lama untuk memasuki pasar tokenisasi secara aman dan patuh. Model hybrid ini adalah garis pertahanan pertama keuangan tradisional dalam merangkul RWA, serta menjadi titik jangkar penentu adopsi institusional secara besar-besaran.

2025: Pendalaman Taktis

Peristiwa Kunci 1: Pemilihan Lapisan Pesan dan Layer 2

Pada September 2025, SWIFT memperdalam pengujian “pengiriman pesan on-chain” di jaringan Ethereum Layer 2, Linea, membuktikan strategi mereka mulai beralih dari “koneksi” ke “efisiensi eksekusi”. Memilih Layer 2 bertujuan untuk memastikan throughput, biaya rendah, dan privasi saat melakukan transaksi bernilai tinggi dan frekuensi tinggi, demi memenuhi tuntutan pembayaran antarbanks global.

Peristiwa Kunci 2: Peluncuran Buku Besar Baru Berbasis Blockchain

SWIFT mengumumkan peluncuran buku besar baru berbasis blockchain, dengan partisipasi bersama dari institusi keuangan global papan atas seperti BNP Paribas dan BNY Mellon. Ini menandakan SWIFT sedang mengganti tumpukan teknologi dasar infrastruktur penyelesaiannya, dari sistem telegram tradisional ke lapisan penyelesaian institusional dengan karakteristik DLT. Ini adalah tanda pergeseran dari pengujian periferal ke transformasi inti.

Pertempuran Penentu

Peristiwa Kunci: Citibank dan SWIFT Menyelesaikan Uji Coba PvP Fiat/Digital Currency (November 2025)

Nilai utama mekanisme PvP (pembayaran lawan pembayaran) adalah menghilangkan risiko pokok dalam transaksi valuta asing. Mengadopsi mekanisme ini untuk penyelesaian antara fiat dan mata uang digital berarti SWIFT telah menggunakan smart contract untuk mewujudkan:

1. Atomisitas: Penyelesaian simultan antara pembayaran fiat dan transfer mata uang digital, menghilangkan risiko satu sisi.
2. Minim Kepercayaan: Memanfaatkan karakteristik DLT untuk meminimalkan ketergantungan kepercayaan pada lawan transaksi atau perantara terpusat.

Ini menandakan sistem keuangan tradisional telah menemukan paradigma kepatuhan dan keamanan untuk melakukan penyelesaian berskala besar dan berisiko tinggi di dunia blockchain, secara resmi menuntaskan lingkaran strategis dari off-chain ke on-chain, dari pesan ke penyelesaian.

Membangun Ulang Jalur Kekuasaan Distribusi Likuiditas Global

Perjalanan tiga tahun SWIFT dalam merangkul blockchain, lebih tepat disebut sebagai penataan ulang dini kekuasaan inti keuangan global, daripada sekadar adopsi teknologi baru.

SWIFT tidak digantikan oleh token asli DeFi dan public chain, melainkan mengintegrasikan nilai inti teknologi blockchain ke dalam sistemnya, menjadi “lapisan adaptasi global di era tokenisasi”.

Bagi investor dan pelaku yang fokus di jalur RWA, evolusi SWIFT berarti:

Akhir dari perang ini bukan tentang siapa yang dieliminasi, tetapi siapa yang menguasai “jalur kekuasaan” baru.

Sepuluh tahun ke depan, persaingan sejati adalah perebutan likuiditas RWA, hak penetapan harga aset, serta dominasi penyelesaian lintas negara di atas infrastruktur baru ini oleh institusi-institusi besar. Siapa yang menguasai jalur, dialah yang memegang hegemoni keuangan.