Penulis: Zhang Feng
Di zona abu-abu hukum internasional dan keuangan, sebuah pertempuran perebutan aset yang mengguncang dunia perlahan-lahan berakhir, namun hasilnya seperti petir. Aset senilai 15 miliar yuan yang dimiliki oleh pendiri Grup Taizi, Chen Zhiming, resmi disita dan diserahkan kepada Departemen Kehakiman AS berdasarkan putusan pengadilan AS, tanpa adanya vonis pidana, bahkan ketika dia sendiri tidak pernah menginjakkan kaki di tanah Amerika.
Peristiwa ini bukan sekadar kerjasama penegakan hukum lintas negara, melainkan merupakan gambaran kompleks yang dipenuhi dengan permainan hukum, penyelidikan teknis, yurisdiksi panjang, dan nuansa geopolitik. Apakah ini merupakan contoh klasik dalam memerangi kejahatan lintas negara, ataukah ini merupakan preseden buruk dari perluasan kekuasaan yudisial Amerika yang tidak terbatas? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita analisis setiap aspek yang mendasarinya.
1. "Pencucian Uang Penipuan", "Yurisdiksi Lengan Panjang"
Kejaksaan AS menuduh Chen Zhi dan kelompok putranya, yang berfokus pada "pencucian uang" dan "penipuan". Berdasarkan dokumen pengadilan yang dipublikasikan